Direktorat Jenderal Hortikultura (Ditjen Hortikultura) Kementerian Pertanian (Kementan) mengawasi dua belas bahan pokok yang menjadi prioritas agar ketersediaannya mencukupi selama Ramadan dan menjelang Lebaran di Provinsi Kalimantan Tengah.
Adapun keduabelas bahan pokok tersebut adalah beras, jagung, kedelai, telur ayam, daging ayam, daging sapi, cabai rawit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, minyak goreng dan gula pasir. Data ketersediaan dan harga yang diperoleh dari 14 kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Tengah secara rutin dilaporkan setiap hari Jumat melalui Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertanian.
Berdasarkan pantauan pada Sabtu (9/4) dan Minggu (10/4) oleh Tim Direktorat Perbenihan Hortikultura kepada pelaku pasar termasuk pedagang besar, distributor eceran, dan gudang Bulog di bulan Ramadan hingga memasuki hari ke-8, didapati kondisi ketersediaan dan stok pangan di pasar Kahayan dan pasar Besar Palangkaraya yang ada di Kota Palangkaraya, serta Pasar Rakyat Handep Hapakat yang ada di Kabupaten Pulang Pisau cenderung aman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Perbenihan Hortikultura Inti Pertiwi Nashwari melakukan monitoring langsung ke pasar Besar Palangkaraya pada Senin (11/4). Dari pemantauan tersebut, ditemukan bahwa ketersediaan bahan pangan pokok berada dalam kondisi aman.
"Pagi ini kami di pasar mengecek ketersediaan bahan pangan pokok. Semua dalam kondisi yang aman. Aman dalam arti ketersediaan tidak bermasalah dan pasokan lancar serta stok masih ada. Saya bisa pastikan bahwa ketersediaan pangan di Kalimantan Tengah khususnya di Palangkaraya masih baik dan insyaallah sampai lebaran. Tadi saya tanya pedagang semua menyatakan saya bahwa saat kondisi baik, kondisi aman," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (12/4/2022).
Sejumlah pedagang dan distributor yang ditemui oleh Tim Direktorat Perbenihan Hortikultura mengatakan pasokan bahan pangan selama Ramadan hingga menjelang Lebaran tetap aman. Pasokan didistribusikan secara rutin pada waktu tertentu, sesuai dengan jenis komoditasnya.
Sedangkan untuk harga, sebagian pembeli mengatakan kenaikan bukanlah masalah selama stok barang masih ada.
"Kemungkinan tidak akan ada gejolak berarti, selama distribusinya lancar. Kecuali ada gangguan distribusi, banjir atau misalnya kapal terlambat berangkat baru akan terjadi kalau. tidak tidak terjadi hal itu semua dipastikan stok aman," terangnya.
Meskipun Kalteng bukan merupakan provinsi sentra produksi komoditas pangan utama, ketersediaan dan stok pangannya bisa dikatakan aman karena bahan-bahan pokok di pasok secara rutin dari luar provinsi. Misalnya, cabai dan bawang merah yang berasal dari Jawa Timur.
Baca selengkapnya
Komoditas pangan utama yang berasal dari pabrikan seperti gula pasir dan minyak goreng ketersediaannya relatif aman karena di Kalteng terdapat tiga pabrik minyak goreng yaitu PT Sinar Alam Permai (Wilmar International) dan PT. Citra Borneo Indah (CBI Group) di Kotawaringin Barat serta PT. Sukajadi Sawit Mekar (Musim Mas Group) di Kotawaringin Timur yang siap memasok minyak goreng ke seluruh provinsi.
Sedangkan untuk gula pasir, pasokan berasal dari pulau Jawa dan stoknya sebagian besar disimpan di gudang distributor di Kota Banjarmasin. Beras yang ada di pasar sebagian merupakan produksi dari kabupaten di Kalteng, namun banyak juga yang pemasokannya berasal dari Kalimantan Selatan.
Pasokan daging sapi segar berasal dari hasil penyembelihan sapi di Rumah Pemotongan Hewan. Sapi hidup didatangkan dari Jatim, NTT dan Sulawesi melalui Pelabuhan Bahaur Kabupaten Pulang Pisau. Untuk ketersediaan daging ayam dan telur, dicukupi dari produksi lokal dan terdapat pasokan juga dari Kalsel.
Sedangkan untuk komoditas kedelai, meskipun tidak ada produksi di Kalteng, namun untuk kebutuhan perajin tahu dan tempe dapat dipenuhi oleh pasokan kedelai dari Pulau Jawa. Pendistribusian kedelai ini dilakukan dengan cara memasok ke distributor di masing-masing kabupaten dan kota yang selanjutnya langsung didistribusikan lagi kepada pengrajin tahu dan tempe setempat.
"Pertama, pada prinsipnya Kalteng ini aman. Kedua, kita ini dipantau bahkan ini tim dari kementerian turun memastikan, memang betul hijau. Tapi yang lebih penting, sebenarnya jalur distribusi. Ini bisa saja trouble. Darat laut akan kita pastikan. Karena kebijakan pemerintah untuk transportasi ketersediaan pangan itu sifatnya wajib, tidak ada istilah siapa yang bisa menahan," pungkasnya.
Simak Video "Klaim Tak Tahu Istri-Anak SYL soal Sumber Dana Umrah-Skincare dari Kementan"
[Gambas:Video 20detik]
(prf/ega)