Demo Mahasiswa Palopo Ricuh Meski DPRD Janji Teruskan Tuntutan ke Pusat

Demo Mahasiswa Palopo Ricuh Meski DPRD Janji Teruskan Tuntutan ke Pusat

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 12 Apr 2022 06:30 WIB
Mahasiswa gabungan dari 4 kampus di Kota Palopo mulai turun ke jalan untuk demo 11 April. Massa menggeruduk kantor DPRD Palopo (detikSulsel/Arzad)
Foto: Mahasiswa gabungan dari 4 kampus di Kota Palopo mulai turun ke jalan untuk demo 11 April. Massa menggeruduk kantor DPRD Palopo (detikSulsel/Arzad)
Palopo -

Demo 11 April yang melibatkan mahasiswa dari empat kampus di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) berakhir ricuh. Demo berakhir ricuh meski DPRD Palopo mengatakan pihaknya bakal meneruskan 7 poin tuntutan mahasiswa ke Pemerintah pusat.

Kericuhan unjuk rasa membuat polisi menghalau massa dengan tembakan gas air mata. Selanjutnya 14 orang diamankan terkait kericuhan.

Pantauan detikSulsel, sekitar pukul 12.50 Wita, Senin (11/4) mahasiswa yang awalnya menggelar aksi di depan Kantor DPRD Kota Palopo, Jalan Anggrek, mendesak masuk. Mahasiswa membongkar paksa pagar kawat berduri hingga berhasil merusaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah polisi lantas memasuki kerumunan massa untuk menghentikan perusakan namun dihalau mahasiswa. Hingga tiba-tiba terjadi lemparan batu ke halaman kantor DPRD Palopo.

Lemparan batu tersebut lantas dibalas polisi dengan tembakan gas air mata dari arah halaman Kantor DPRD Palopo. Mahasiswa sempat kocar-kacir, namun mereka kembali lagi ke depan kantor DPRD membawa batu dan melakukan pelemparan.

ADVERTISEMENT

Pihak kepolisian terus membalas dengan tembakan gas air mata. Setidaknya polisi sudah menembakkan gas air mata tak kurang dari 10 kali. Namun massa aksi juga bertahan melakukan pelemparan batu.

7 Poin Tuntutan Mahasiswa

Mahasiswa yang berunjuk rasa diketahui berasal dari IAIN Palopo, Universitas Andi Djemma, Universitas Cokroaminoto, sama Universitas Muhammadiyah Kota Palopo.

Para mahasiswa menyuarakan tujuh pon tuntutan. Salah satunya adalah penolakan wacana presiden 3 periode.

Dirangkum detikSulsel, sedikitnya ada 7 poin tuntutan mahasiswa di Palopo. Simak selengkapnya;

1. Tolak penundaan Pemilu 2024 dan jabatan Presiden tiga periode.

2. Tolak kenaikan BBM dan bahan pokok.

3. Evaluasi menteri bermasalah di Kabinet Indonesia Maju.

4. Wujudkan reforma agraria sejati dan tolak UU Omnibus Law.

5. Tolak pembangunan infrastruktur IKN (Ibu Kota Negara).

6. Tuntaskan pelanggaran HAM.

7. Mendesak pemerintah penuhi kebutuhan pupuk subsidi.

DPRD Palopo Janji Teruskan Tuntutan Mahasiswa ke Pusat

Wakil Ketua DPRD Kota Palopo Salam sempat turun menemui massa aksi. Dia lal berjanji pihaknya akan bersurat untuk menyampaikan aspirasi mahasiswa ke pemerintah pusat.

"Sudah dibuat, besok (hari ini) baru kita layangkan (ke pemerintah pusat)," ucap Salam kepada detikSulsel, Senin (11/4).

Setidaknya ada 7 tuntutan yang disuarakan massa demo 11 April dalam unjuk rasa yang berlangsung di kantor DPRD Kota Makassar. Aspirasi yang disampaikan massa mahasiswa dari empat kampus di Kota Palopo.

"Jadi tuntutannya yang 7 poin itu kita menerima dan sepakat dengan tuntutannya adik-adik mahasiswa dan kita akan segera teruskan ke pusat," tegas Salam.

Sementara itu, Presiden Mahasiswa IAIN Palopo Muhaemin Ilyas menegaskan pihaknya akan mengawal sikap DPRD yang siap menyampaikan aspirasi mereka ke pusat.

"Untuk sementara kita masih menunggu hasil kesepakatan yang disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD tadi. Nanti kalau sudah ada itu baru kita melangkah melakukan evaluasi terkait gerakan ini," katanya.

Muhaemin mengancam akan melakukan aksi demo susulan jika aspirasi belum juga ditindaklanjuti. Apalagi DPRD dan massa aksi sama-sama sudah sepakat akan tuntutan akan penolakan kebijakan pemerintah.

"Kalau misalkan dalam waktu yang disepakati itu belum ada, maka kami akan terus lanjut gelar aksinya," beber Muhaemin

14 Orang Ditangkap Polisi

Sebanyak 14 orang ditangkap terkait mahasiswa demo 11 April berakhir ricuh di Kota Palopo, Sulawesi selatan (Sulsel). 14 Orang tersebut dibawa ke Mapolres Palopo.

"(14 Orang yang ditangkap) Ada di Polres Palopo kita amankan sementara," ucap Kapolres Palopo AKBP Yusuf Usman kepada Wartawan, Senin (11/4/2022).

AKBP Yusuf menduga ada pihak lain yang berupaya melakukan provokasi sehingga massa demonstrasi melakukan tindakan anarkis dengan melempar ke arah gedung DPRD dan petugas yang sedang melakukan pengamanan. Sedikitnya ada tujuh orang yang disinyalir menjadi provokator.

"Memang ada beberapa orang, namun kami belum bisa tampilkan dulu datanya karena masih dalam tahap interogasi pihak penyidik, ada sekitar 7 orang yang diduga berupaya melakukan provokasi," katanya.

Dia mengatakan pihaknya akan mendalami peran masing-masing orang yang diamankan. Polisi juga belum mengumumkan lebih lanjut status hukum terhadap 14 orang yang diamankan.

"Sementara kita komunikasikan, sambil menunggu hasil interogasi untuk adek-adek kita yang sekarang ini sementara berada di Polres," katanya.




(hmw/nvl)

Hide Ads