"Masyarakat masuk didapati ada bossara (tudung saji), baju bodo (pakaian adat), alat-alat adat," kata Wahyudi kepada detikSulsel, Sabtu (9/4/2022).
Menurut Wahyudi, pihaknya belum dapat mengkonfirmasi kebenaran tudingan warga jika gedung tersebut dijadikan tempat santet. Salah satu yang dilakukan Wahyudi adalah menghubungi pemilik gedung.
Dia menambahkan, bisa jadi peralatan adat yang ditemukan itu merupakan barang pribadi pemilik gedung. Sementara terkait sejumlah foto yang diduga warga sebagai korban santet, Wahyudi mengatakan foto-foto itu bisa jadi juga barang pribadi.
"Mestinya dikonfirmasi dulu sama yang punya, jangan sampai itu barang-barang pribadi, cuma masyarakat telanjur penasaran mereka masuk dan seperti mungkin dia lihat di TV ada foto maka mereka menjustifikasi seperti itu," kata Wahyudi.
"Saya belum tahu saat ini alasan warga sehingga itu dikatakan santet, mungkin karena sering lihat di TV ada foto. Tapi kalau si lihat Suku Bugis normal ada bossara ada baju bodo. Yang punya kan orang Soppeng, umum," sambungnya.
Untuk menghindari warga kembali masuk, pihak kelurahan dan keamanan setempat mengunci gedung kosong tersebut. Dia juga mengimbau warga tak asal memasuki properti orang lain tanpa seizin pemiliknya.
"Besok paginya saya gembok sama Pak Babinsa sama Binmas, takutnya juga ada barang-barang orang hilang," katanya.
Diberitakan sebelumnya, aksi warga sejumlah warga menggerebek sebuah rumah kosong karena dianggap sebagai tempat praktek santet viral di media sosial (medsos). Penggerebekan tersebut berlangsung pada malam Jumat lalu.
Dalam video beredar, tampak sejumlah warga Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, Maros, ramai-ramai memasuki sebuah ruangan yang dianggap menjadi tempat praktek ilmu santet pada Kamis (7/4) malam. Terlihat dalam video warga ramai-ramai menyoroti sebuah wadah berisi sejumlah foto pria dan wanita yang dianggap sebagai korban santet.
Selanjutnya warga juga menyoroti barang-barang dalam ruangan itu berisi peralatan diduga berkaitan dengan ilmu santet. Selanjutnya terdengar pula suara seorang wanita menyinggung tempat itu memang dijadikan sebagai tempat santet.
"Ma santet i maega pole (dia menyantet, banyak yang datang)," terdengar suara warga dalam video beredar.
(hmw/tau)