Politikus senior Demokrat Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Januar Jaury Dharwis angkat suara terkait Ilham Arief Sirajuddin (IAS) yang digoda Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Januar menegaskan Demokrat sama sekali tidak khawatir kehilangan figur IAS.
"Sama sekali tidak khawatir. Justru menjadi motivasi bagi Partai Demokrat untuk menciptakan magnet-magnet politik lainnya kelak," ungkap Januar Jaury kepada detikSulsel, Jumat (8/4/2022).
Namun menurut Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel demisioner ini, IAS juga belum menentukan langkah politik berikutnya. Dia juga menyebut Demokrat senantiasa mewadahi IAS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi yang saya pahami pandangan ketokohan beliau sebagai calon pemimpin Sulsel mendatang senantiasa akan diwadahi oleh Partai Demokrat," bebernya.
Januar mengakui IAS punya sederet investasi kinerja, investasi sosial yang akhirnya menjadi modal politik IAS untuk tetap menjaga daya pengaruh di masyarakat Sulsel. Maka tidak heran apabila modal tersebut menjadi magnet bagi golongan politik lainnya mengajak IAS untuk bergabung di partai mereka.
Januar menegaskan, keputusan DPP Partai Demokrat menunjuk Ni'matullah menjadi Ketua DPD Demokrat Sulsel bukan berarti mendegradasi nilai figur IAS. Sebaliknya, Demokrat justru selalu membuka ruang selebar-lebarnya bagi IAS apalagi IAS kader aktif dan mantan Ketua DPD.
"Rasanya Partai Demokrat juga telah memberi amanah kepada Pak IAS sesuai porsinya yang justru lebih berat dari sekedar Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel. Mengingat tanggung jawab tersebut skala nasional," bebernya.
Dia menuturkan pinangan partai lain ini merupakan dinamika politik di saat IAS dinilai butuh ruang aktualisasi politik, golongan politik lain mengambil kesempatan untuk mengajak IAS bergabung.
"Padahal agenda politik beliau senantiasa terbuka dan prioritas di Partai Demokrat," terangnya.
Januar menambahkan pihaknya saat ini mengukur segalanya jika dihubungkan berkompetisi dengan golongan politik lainnya. Arus informasi ke masyarakat juga dinamis sehingga dukungan dan kepercayaan publik ke parpol juga fluktuasi.
"Senantiasa terdapat ruang bagi Partai Demokrat. Sehingga hal ini menjadi strategi Partai Demokrat ke depan. Jadi tidak ada istilah ketinggalan memanaskan mesin di mata kami," tukasnya.
Seperti diketahui, DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Selatan (Sulsel) bergerak cepat meminang Ilham Arief Sirajuddin (IAS) menjadi bakal cagub di Pilkada 2024 mendatang. Gerak cepat dilakukan PKS setelah IAS sebagai eks kandidat Ketua Demokrat Sulsel yang menang Musda namun tak dipilih Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Kita buka ruang pak IAS (kalau mau jadi kader). Namun kita hormati pilihan beliau untuk menjadi kader biasa di Demokrat. Tetapi kalau mau gabung PKS, kita sangat terbuka," ungkap Ketua Bidang Polhukam DPW PKS Sulsel, Ariady Arsal kepada detikSulsel, Rabu (6/4/2022).
Ariady menuturkan IAS merupakan tokoh berpengaruh di Sulsel. Apalagi punya pengalaman pernah bertarung di Pilgub 2013 Bahkan PKS menjadi salah satu pengusung IAS kala itu.
"Kita kemarin bertemu pak IAS. Silaturahmi Ramadan. Tentu kita ajak kalau bisa gabung dengan PKS. Ya kalau mau maju pilkada kita beri ruang," jelasnya.
Menurutnya, pertemuan dengan IAS beberapa kali direncanakan namun belum bisa diagendakan. Salah satunya karena IAS sibuk menyiapkan diri dan bertarung di Musda Demokrat Sulsel. Sehingga pertemuan baru terlaksana usai ada pengumuman Ketua Demokrat Sulsel terpilih.
"Setelah kita dengar beliau tidak menjadi Ketua Demokrat, menjadi anggota biasa baru ada kesempatan. Apalagi di Demokrat belum berproses jauh jadi kita manfaatkan momen di bulan baik ini," bebernya.
Dia menuturkan proses di PKS saat ini memang ada dua tahapan yang berjalan. Ada penjaringan bakal calon anggota legislatif dan bakal calon kepala daerah. Proses ini satu rangkaian dilaksanakan.
"Jadi namanya menjaring. Pasang jala. Mengajak sebanyak-banyak tokoh yang mungkin bisa diajak komunikasi sejak awal," jelasnya.
Sementara itu, IAS yang dikonfirmasi usai ditawari bergabung ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memastikan tidak berpindah partai. Dia menyebut masih setia menjadi kader partai yang diketuai AHY.
"Saya masih kader Demokrat," ungkap IAS saat dikonfirmasi detikSulsel, Rabu (6/4/2022).
IAS menuturkan hubungan dengan PKS memang selama ini terjalin baik. Apalagi PKS salah satu partai pengusungnya saat bertarung di Pilgub Sulsel 2013 lalu.
"Alhamdulillah PKS melamar. Tidak ada ji (syarat harus pindah PKS). Seperti saat pilgub 2013," bebernya.
Untuk diketahui, IAS memang pernah diusung PKS di Pilgub Sulsel 2013 lalu. Saat itu IAS berpasangan dengan Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar. Pasangan ini memperoleh 1,7 juta suara saat itu.
(tau/hmw)