Politikus Demokrat, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) angkat suara usai ditawari bergabung ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dia memastikan tidak berpindah partai.
"Saya masih kader Demokrat," ungkap IAS saat dikonfirmasi detikSulsel, Rabu (6/4/2022).
IAS menuturkan hubungan dengan PKS memang selama ini terjalin baik. Apalagi PKS salah satu partai pengusungnya saat bertarung di Pilgub Sulsel 2013 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah PKS melamar. Tidak adaji (syarat harus pindah PKS). Seperti saat pilgub 2013," bebernya.
Untuk diketahui, IAS memang pernah diusung PKS di Pilgub Sulsel 2013 lalu. Saat itu IAS berpasangan dengan Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar. Pasangan ini memperoleh 1,7 juta suara.
Diberitakan sebelumnya, DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengajak Ilham Arief Sirajuddin (IAS) untuk bergabung menjadi kader sekaligus menawarkannya sebagai salah satu figur calon gubernur (cagub) di pilkada 2024 nanti. IAS sebelumnya merupakan eks kandidat Ketua Demokrat Sulsel yang gagal bersaing dengan ketua terpilih, Ni'matullah.
"Ketemu dengan pak Ilham (IAS). Silaturahmi di bulan Ramadan. Tentu kita ajak kalau bisa gabung dengan PKS. Ya kalau mau maju pilkada kita beri ruang," ungkap Ketua Bidang Polhukam DPW PKS Sulsel, Ariady Arsal kepada detikSulsel, Rabu (6/4).
IAS diakuinya salah satu tokoh sentral yang berpengaruh di Sulsel. IAS punya pengalaman pernah maju di pilgub. Saat itu PKS menjadi salah satu partai pengusungnya. Dengan pertimbangan ini, IAS kembali dilirik PKS.
"Kita buka ruang (kalau mau jadi kader). Namun kita hormati pilihan beliau untuk menjadi kader biasa di Demokrat. Tetapi kalau mau gabung PKS, kita sangat terbuka," tuturnya.
Bahkan IAS disebutnya banyak memberikan masukan dan saran ke PKS menjadi partai terbuka dan tidak elitis. Sehingga PKS siap menggelar karpet merah bila IAS ingin bergabung.
"Alhamdulillah kalau IAS mau gabung. Beliau ini ibarat nakhoda kapal, punya banyak penumpang. Jaringannya besar. Terpilihnya istrinya ke DPR RI juga karena efek pak IAS," jelasnya.
Menurutnya, PKS sebenarnya sudah merencanakan untuk menemui IAS namun karena kesibukan IAS di Musda Demokrat sehingga belum terlaksana. Sehingga pertemuan baru terealisasi di Ramadan usai ada penetapan Ketua Demokrat Sulsel.
"Setelah kita dengar beliau tidak menjadi Ketua Demokrat, menjadi anggota biasa baru ada kesempatan. Apalagi di Demokrat belum berproses jauh jadi kita manfaatkan momen di bulan baik ini," bebernya.
(tau/sar)