Pelabuhan Marabombang di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) kondisinya kian memprihatinkan dan terbengkalai. Padahal, pelabuhan yang rampung dibangun Kementerian Perhubungan sejak 2017 lalu itu tidak pernah difungsikan hingga saat ini.
Pantauan detikSulsel, Kamis (7/4/2022), kondisi Pelabuhan Marabombang sepi. Tak ada aktivitas seperti di pelabuhan pada umumnya. Hanya beberapa warga sekitar yang mondar-mandir memancing di dermaga.
Pelabuhan ini memiliki dermaga dengan ukuran 50x15 meter persegi. Namun akses menuju bangunan semacam kantor pengelola pelabuhan penuh semak-semak. Ukurannya setinggi paha orang dewasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bagian depan kantor, plang tembok tampak mulai pudar. Tulisan Kantor Pelabuhan Kementerian Perhubungan sudah tak utuh sehingga sulit terbaca. Logo Kemenhub juga tersisa separuh.
Bangunan kantor juga kondisinya tak terawat. Kaca jendela pecah. Cat dindingnya juga sudah mulai terkelupas.
"Hampir tidak ada aktivitas di sini, terkadang saja ada kapal yang sandar. Itu pun hanya kapal kecil. Sayang juga karena saya dengar sampai Rp100 miliar itu dana dipakai bikin ini pelabuhan," tutur Jamil, salah satu warga lokal yang sempat ditemui detikSulsel di area pelabuhan.
Terpisah, Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Parepare, Triono yang dikonfirmasi detikSulsel mengakui kondisi Pelabuhan Marabombang membutuhkan perhatian besar. Ia menjelaskan pelabuhan yang dikerjakan Kementerian Perhubungan tersebut merupakan pelabuhan pengumpan regional.
"Kemenhub memang yang bangun tetapi kan dibuat atas permintaan daerah. Semestinya mereka sudah ambil alih," ungkap Triono.
Lebih lanjut Triono menjelaskan, sudah pernah ditemui oleh pihak Pemkab melalui Dinas Perhubungan dan Pertanahan Kabupaten Pinrang. Namun setelah pertemuan belum ada lagi tindak lanjut.
"Itu pelabuhan masuk dalam daftar yang diberikan ke Pemda. Tetapi sampai sekarang tidak ada lagi progres. Silahkan tanyakan ke Pemda lah," tegasnya.
Plt Kadis Perhubungan dan Pertanahan Kabupaten Pinrang, Bahtiar menjelaskan Pelabuhan Marabombang memang dibangun oleh Kemenhub. Makanya untuk ambil alih proses cukup panjang.
"Kami sementara mau ambil alih itu pelabuhan. Sementara berproses. Ada sejumlah syarat administratif yang harus kami penuhi. Sudah ada surat awal yang kami kirim. Nah kita diminta lengkapi syarat-syarat dan ketika selesai nanti bersurat lagi ke Dirjen Perhubungan Laut," jelasnya.
(tau/sar)