"Kami tegaskan bahwa memang tidak ada pelarangan secara tertulis untuk sahur on the road. Namun kami tegaskan tidak boleh terlalu ramai," papar Bupati Pinrang, Andi Irwan Hamid, Selasa (5/4/2022).
Menurutnya standar protokol kesehatan (prokes) tetap harus dijalankan. Dalam pelaksanaannya pun akan diawasi.
"Tetap harus terbatas. Harus patuhi prokes dan diawasi aparat setempat," sambung dia.
Pihaknya pun baru mau membahas ini bersama para camatnya untuk penegakan prokes selama Ramadan. Utamanya aktivitas sahur on the road yang marak dilakukan selama bulan puasa.
"Saya mau panggil camat untuk bahas itu soal penerapan prokes selama Ramadan. Sahur on the road saya lihat memang kerumunan tinggi, jadi akan dibatasi. Bukan melarang ya, tetapi kurangi kerumunan," tegasnya.
Pemerintah kecamatan pun diminta melibatkan TNI-Polri. Dalam upaya pembinaan terhadap warga yang akan melaksanakan sahur on the road di wilayah masing-masing.
"Nanti kepala wilayah (Camat) berkordinir dengan Danramil dan Kapolsek masing-masing. Bukan juga izin, tetapi koordinasi agar tetap taat prokes," bebernya.
Sebelumnya, viral di media sosial (medsos) sejumlah remaja melaksanakan sahur on the road di Pinrang memicu kerumunan. Polisi tidak mentolerir dan mengancam membubarkan aktivitas yang melanggar protokol kesehatan.
Dalam video yang beredar dan dilihat detikSulsel, Senin (4/4), puluhan remaja dalam agenda sahur on the road berkumpul di depan sebuah masjid. Mereka kemudian arak-arakan, menari-nari dengan iringan beduk sepanjang jalan.
Rombongan sahur on the road ini juga menyalakan suar yang menyilaukan mata. Informasi yang dihimpun, kejadian tersebut terjadi di Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang.
"Iya, kami sudah terima laporannya (ada kerumunan sahur on the road). Ini kita lagi upayakan agar kejadian tersebut tidak terjadi lagi di bulan Ramadan," ungkap AKBP Roni Mustafa kepada detikSulsel, Seni (4/4/2022).
Pihaknya pun membentuk tim untuk menjaga agar dalam pelaksanaan Ramadan tahun ini dapat berjalan lancar, tertib dan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Pihaknya memastikan tim memantau lokasi-lokasi yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
"Sudah ada tim. Nanti kalau ada yang didapat oleh petugas tentu akan diimbau dan segera dibubarkan," tegasnya.
(sar/tau)