Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal mengusut adanya sejumlah oknum aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Buton Tengah (Buteng) teriak dukung bupati dua periode. Pemkab Buteng akan dimintai klarifikasi soal kejadian yang videonya viral di media sosial (medsos) itu.
"Kita mau koordinasi dengan Buteng, minimal ada video viral ini menjadi dasar kami meminta klarifikasi apa sebenarnya yang terjadi disana," kata Pejabat Analisis SDM Aparatur BKD Sultra, Arpan kepada detikcom, Senin (4/4/2022).
Arpan mengakui belum mengetahui secara persis peristiwa tersebut, makanya butuh klarifikasi dari Pemda Buteng. Namun secara kasat mata dinilai ada unsur dugaan pelanggaran disiplin dan kode etik ASN, atau pelanggaran netalitas ASN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ASN itu harus mencerminkan netralitas, tidak mendukung salah satu calon atau keberpihakan. Tapi harus ada pembuktian," ujar dia.
Arpan memastikan bagi ASN yang melakukan pelanggaran kode etik dan disiplin akan mendapatkan sanksi, baik ringan hingga berat. Sanksi yag diberikan tergantung tingkat kesalahan.
"Berfoto saja sama calon dan angkat jari 2 (nomor calon) itu saja ditindak, apalagi seperti ini (video ajakan), tapi akan kita lihat dulu," paparnya.
Selain klarifikasi ke Buton Tengah, Arpan juga menunggu rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Dalam hal ini meminta pertimbangan rekomendasi dalam menanggapi persoalan ini.
Sebelumnya diberitakan sejumlah ASN di Kabupaten Buton Tengah (Buteng) membuat geger setelah video menyanyikan yel-yel untuk mendukung bupati dua periode viral. Pemkab Buton Tengah membenarkan video beredar yang situasinya terjadi pada Kamis (31/3).
"Saya kurang perhatikan (teriakan ajakan), itu kayaknya sudah selesai kegiatan (Penerimaan SK 100% ASN)," kata Kepala BKPSDM Buteng, Samrin kepada detikcom, Sabtu (2/4).
Dalam video yang beredar, tampak para ASN tersebut tengah berkumpul dengan rapi di salah satu aula. Mereka mengenakan pakaian Korpri batik corak biru dan hitam.
Terdengar pula oknum ASN yang diduga pejabat pemerintah setempat meneriakkan ajakan atau yel-yel yang mengarahkan para ASN tersebut untuk mendukung Bupati Buton Tengah dua periode.
"Dua jari di atas ya, satu kali lagi Samahuddin dua periode lanjutkan," ucap oknum ASN dalam video tersebut.
Diketahui, masa jabatan Bupati Buton Tengah Samahuddin bakal berakhir di bulan Mei 2022. Samahuddin dan wakilnya sudah memasuki masa akhir jabatan 5 tahun.
(sar/asm)