Dua pekerja tambang batu bara tertimbun tanah longsor di Kabupaten Tanah Tidung, Kalimantan Utara (Kaltara). Keduanya tertimbun di kedalaman 40 meter saat melakukan penggalian.
"Kronologis awal yang kami dapatkan, para pekerja ini sedang melakukan penggalian di tambang batu bara. Tiba-tiba tanahnya longsor, lokasi tambang itu memiliki kedalaman 30-40 meter," ucap Kepala Kantor Basarnas Tarakan Amiruddin saat dikonfirmasi, Selasa (29/3/2022).
Peristiwa naas itu terjadi pada Senin (28/3) di areal tambang batu bara milik PT Pipit Mutiara Jaya. Korban yakni Santok (32) dan Sawaluddin (43) hingga saat ini masih dalam pencarian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami baru mendapat informasinya pun baru hari ini dari petugas BPBD Tanah Tidung. Diinformasikan kalau kejadiannya itu Senin kemarin sekitar pukul 17.23 Wita," ujarnya.
"Petugas kami kan bawa alat untuk deteksi keberadaan korban. Namun situasi di lokasi tambang itu memiliki kedalaman 30-40 meter. Sehingga salah satu alternatif untuk melakukan pencarian dengan menggunakan alat berat, jadi akan digali karena posisi korban sudah diketahui," imbuhnya.
Amiruddin menjelaskan saat proses penggalian terdapat 6 pekerja berada di lokasi pertambangan. Saat terjadi tanah longsor keenam pekerja itu pun ikut tertimbun. Namun 4 pekerja berhasil selamat, sedangkan Santok dan Sawaluddin ikut terbawa material tanah.
"Korban yang tertimbun berjumlah 6 orang, tetapi empat orang berhasil selamatkan diri. Sementara dua orang operator alat berat masih tertimbun," ungkapnya.
Hingga saat ini Tim SAR Gabungan masih berupaya melakukan pencarian terhadap Santok dan Sawaluddin menggunakan alat berat. Proses penggalian masih terus dilakukan.
"Kami masih lakukan proses evakuasi, semoga prosesnya dimudahkan nanti kami sampaikan informasi selanjutnya," pungkasnya.
(asm/nvl)