Warga Konawe Sultra Masih Mengungsi di Tenda Darurat Antisipasi Gempa Susulan

Sulawesi Tenggara

Warga Konawe Sultra Masih Mengungsi di Tenda Darurat Antisipasi Gempa Susulan

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 28 Mar 2022 05:30 WIB
Warga Desa Toli-toli, Kecamatan Lalonggasumeeto, Konawe masih bertahan di tenda darurat pascagempa M 5,2 di Kendari.
Pascagempa M 5,2 di Kendari, Sultra, warga di Konawe memilih tetap bertahan di pengungsian tenda darurat untuk mengantisipasi potensi gempa susulan. Foto: (Nadhir Attamimi/detikcom)
Kendari -

Sejumlah warga di Desa Toli-toli, Kecamatan Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) belum berani kembali tinggal di rumah masing-masing. Mereka memilih tetap mengungsi di tenda darurat untuk mengantisipasi gempa susulan.

Seperti pantauan detikcom pada Minggu (27/3), tenda pengungsian masih diisi sejumlah warga usai gempa bumi Maginitudo (M) 5,2 mengguncang Kendari pada Sabtu (26/3) pukul 21.16 Wita. Gempa itu dirasakan kuat sampai ke Kabupaten Konawe.

Warga yang mengungsi menyempatkan diri tetap menjalani aktivitas sehari-hari sekaligus mengecek kondisi rumahnya. Akan tetapi mereka memilih belum tinggal di rumah dan kembali ke pengungsian pada malam hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dibilang aman mungkin belum, takut masih ada gempa susulan. Jadi lebih baik kita bertahan di tenda," kata warga setempat Risal Alkam kepada detikcom, Minggu (27/3).

Sejak warga mulai mengungsi, tidak kurang dari 30 orang naik ke titik pengungsian darurat yang berada di bukit sekitar desa. Warga membuat tenda darurat untuk tidur dan beristirahat.

ADVERTISEMENT

"Tadi malam banyak di sini sampai pagi. Sekarang lagi pulang ke rumah dulu, nanti naik lagi," ujarnya.

Bhabinkamtibmas Toli-Toli Bripka Jasbudi mengungkapkan pihaknya terus memantau perkembangan terkini pascagempa. Dia juga terus mengimbau warga agar tidak termakan isu-isu liar terkait gempa yang bisa membuat mereka panik.

"Kami tetap mengimbau agar masyarakat tetap tenang, jangan panik, jangan mudah termakan isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Kami akan terus membantu memberikan informasi yang jelas," kata Jasbudi.

Warga Desa Nii Tanasa Kembali ke Rumah

Warga di Desa Nii Tanasa, Kecamatan Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe juga sempat mengungsi pada malam pascagempa M 5,2 di Kendari. Namun mereka sudah memilih kembali ke rumah pada pagi harinya.

"Tadi pagi setelah salat subuh semua warga sudah kembali. Tapi sudah kami imbau agar tetap waspada jika sewaktu-waktu gempa kembali terjadi," kata Kepala Desa Nii Tanasa Asri Yaqub saat dikonfirmasi terpisah.

Asri mengungkapkan aparat desa akan mempersiapkan titik kumpul utama di wilayah perbukitan yang cukup tinggi. Sehingga, ketika gempa tiba-tiba terjadi, warga bisa mengetahui di mana titik kumpul yang aman.

"Kita tetap antisipasi, jika melihat titik gempa semalam, maka 3 desa di sini sangat terancam ketika ada potensi tsunami karena ada di bibir pantai," ujarnya.

BMKG Imbau Batasi Aktivitas di Bantai

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG) mengimbau warga di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dan sekitarnya tetap mewaspadai potensi gempa susulan. Aktivitas di area pantai diminta dibatasi untuk sementara waktu.

"Iya (waspada gempa susulan). Biasanya kalau sudah terjadi gempa kuat itu diikuti dengan gempa susulan," ujar Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rudin kepada detikcom, Minggu (27/3).

BMKG meminta warga dalam beberapa hari ke depan tidak terlalu banyak beraktivitas di daerah rawan. Sebab sejauh ini aktivitas gempa masih belum bisa dianggap aman pascagempa Magnitudo (M) 5,2 di Kendari Sabtu (26/3) yang turut terasa di Konawe.

"Adapun kapan berakhirnya itu (gempa-gempa susulan) nanti di hitungan BMKG," ungkapnya.

"Jika tinggal atau berada di pantai, jauhi pantai menuju ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari gelombang tsunami," imbaunya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sultra Belli Harli Tombili juga berharap masyarakat tetap berhati-hati dan mewaspadai potensi gempa susulan. Meski pihaknya masih belum mendapat arahan resmi dari BMKG.

"Tetap tenang namun waspada. Perhatikan dan patuhi apa imbauan BMKG, jika ada gempa lagi yang cukup besar segera bergeser ke tempat yang lebih tinggi untuk mengantisipasi bahaya tsunami," katanya.




(asm/hmw)

Hide Ads