Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkap animo warga untuk disuntik vaksin booster masih rendah. Padahal vaksin booster menjadi syarat mudik sesuai yang ditetapkan pemerintah.
"Ketersediaan vaksin cukup termasuk booster. Itu ada (stoknya). Namun antusiasme warga untuk booster masih rendah," ungkap Plt Kepala Dinkes Sulsel dr Arman Bausat kepada detikSulsel, Jumat (25/3/2022).
Sesuai update data Satgas COVID-19 Sulsel, total suntikan dosis ketiga atau booster cakupannya baru 252.512 orang atau 3,58% dari sasaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini mencakup masyarakat umum/rentan sebanyak 154.771 orang atau 3,39% dari target, lanjut usia (lansia) sebanyak 16.568 atau 2,20% dari target, petugas publik 36.620 atau 5,27% dan petugas kesehatan 42.827 atau 72,76%.
"Stoknya masih jutaan dosis ini termasuk booster. Yang sekarang jadi masalah itu orang yang mau vaksin. Susah sekali ada yang mau vaksin (booster)," bebernya.
Padahal menurutnya, layanan vaksin booster bahkan sudah bisa dilakukan sampai di tingkat puskesmas. Namun kondisinya animo warga masih sangat rendah untuk melakukan suntikan booster. Sehingga untuk membuka gerai-gerai khusus booster pemudik belum memungkinkan.
"Kalau hanya 3 atau 5 orang saja yang datang, kan lebih banyak ruginya kita buka gerai khusus booster untuk pemudik. Kasihan SDM kita di lapangan. Kecuali ada spot yang permintaannya banyak baru kita layani," tuturnya.
Dia menyebut ada kebiasaan masyarakat yang biasanya baru sibuk atau berbondong-bondong mencari vaksin jika sudah sangat mendesak waktunya. Sepertinya nanti baru akan sibuk mencari-cari vaksin booster bila sudah jelang Lebaran.
"Bila sudah tinggi permintaan atau antusiasme, baru kita siapkan gerai khusus. Bisa kita siapkan misalnya di terminal atau bandara," tukasnya.
Dikutip dari detikhealth, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan tahun ini warga diperbolehkan mudik lebaran. Namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
"Kalau yang belum booster, baru dua kali vaksin, harus tes antigen. Kalau baru satu kali vaksin, dia harus tes PCR," bebernya dalam konferensi pers, Rabu (23/4/2022).
Menkes menjelaskan alasan booster menjadi syarat mudik adalah untuk memperkecil risiko orang yang akan dikunjungi, khususnya lansia. Mereka merupakan kelompok rentan dan akan mengalami gejala parah jika terinfeksi COVID-19.
Bagi para pemudik yang belum booster, ke depannya akan dipersiapkan lokasi vaksinasi dan sentra-sentra vaksin di beberapa titik yang dilalui pemudik.
"Jangan sampai kebaikan kita merugikan orangtua yang dikunjungi," pungkasnya.
(tau/sar)