Ide Danny Bikin Festival Merebus untuk Atasi Minyak Goreng Langka di Makassar

Ide Danny Bikin Festival Merebus untuk Atasi Minyak Goreng Langka di Makassar

Tim detikSulsel - detikSulsel
Kamis, 24 Mar 2022 06:00 WIB
Walkot Makassar Danny Pomanto (Ibnu Munsir/detikcom).
Foto: Walkot Makassar Danny Pomanto. (Ibnu Munsir/detikcom).
Makassar -

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menggagas festival merebus sebagai upaya mengatasi kelangkaan minyak goreng di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Gerakan ini disebutnya untuk menekan ketergantungan warga akan minyak goreng.

"Supaya tidak usah kita seperti mati hidup hanya di minyak goreng saja. Kita rebus," tegas Danny yang ditemui wartawan, Rabu (23/3/2022).

Makanya festival rebus diharapkan mengubah paradigma masyarakat untuk tidak selalu mengandalkan minyak goreng. Cara merebus jadi alternatif dalam memasak atau mengolah makanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk mengubah, beradaptasi dengan kondisi selalu tergantung dengan goreng-gorengan ini, maka saya bikin festival rebus," ujar dia.

Padahal, kebiasaan mengolah atau memasak dengan cara direbus disebut lebih sehat dibandingkan dengan menggoreng. Momentum inilah yang akan ditekankan Danny dalam festival rebus.

ADVERTISEMENT

"(Festival rebus) dengan judul, merebus lebih sehat daripada menggoreng," cetus Danny.

Festival rebus ini rencananya akan digelar pada Minggu (27/3). Kegiatan tersebut diagendakan serentak diikuti warga di tingkat RT/RW se-Kota Makassar.

Awasi Distributor Minyak Goreng

Danny Pomanto turut menginstruksikan agar penyaluran minyak goreng diawasi. Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Makassar turut diminta mengontrol para distributor.

"Minyak goreng kan lebih banyak kebijakan pusat. Jadi yang sekarang kita distributornya saja. Berapa stoknya distributor yang tersalur di pasar," papar Danny.

Apalagi stok minyak goreng di Kota Makassar termasuk komoditas yang stoknya terbatas jelang Ramadan. Sementara bahan pokok lainnya relatif stabil.

"Tadi ada rapat, dari pemerintah pusat ada tiga komoditi yang harus diperhatikan, gula pasir, minyak goreng dan bawang putih. Ternyata di Makassar cuma minyak goreng, yang lain stabil," katanya.

Festival Rebus Diklaim Aspirasi Warga

Sementara Kepala Disdag Kota Makassar Arlin Arista mengklaim festival rebus digelar mempertimbangkan aspirasi warga. Agenda yang digelar di tengah polemik minyak goreng yang langka.

"Itu muncul dari keinginan masyarakat, keinginan warga untuk melakukan gerakan merebus, menghindari penggunaan minyak goreng," ucap dia kepada detikSulsel, Rabu (23/3).

Di satu sisi, pihaknya turut memonitoring ketersediaan bahan pokok jelang Ramadan. Satgas Ketahanan Pangan Kota Makassar yang dibentuk akan memastikan harga dan stok komoditas pangan.

"Komoditas bawang, cabe, beras itu ji komoditas bahan pokok. Mudah-mudahan stabil terjaga," beber Arlin.




(sar/hmw)

Hide Ads