Atasi Minyak Goreng Langka, Wali Kota Makassar Akan Bikin Festival Merebus

Atasi Minyak Goreng Langka, Wali Kota Makassar Akan Bikin Festival Merebus

Ibnu Munsir - detikSulsel
Rabu, 23 Mar 2022 17:48 WIB
Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
Foto: Wali Kota Makassar Danny Pomanto. (Ibnu Munsir/detikSulsel)
Makassar -

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto bakal menggelar festival rebus di tengah upaya mengatasi kelangkaan minyak goreng. Kegiatan tersebut menjadi gerakan mengajak warga untuk memasak makanan lewat direbus, ketimbang menggoreng.

"Supaya tidak usah kita seperti mati hidup hanya di minyak goreng saja. Kita rebus," tegas Danny saat ditemui di Balai Kota Makassar, Rabu (23/3/2022).

Kampanye pengolahan makanan direbus itu akan melibatkan warga di tingkat RT/RW. Lewat kegiatan itu, Danny ingin mengampanyekan pengolahan makanan dengan cara direbus jauh lebih sehat dibanding digoreng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk mengubah, beradaptasi dengan kondisi selalu tergantung dengan goreng-gorengan ini, maka saya bikin festival rebus. Dengan judul, merebus lebih sehat daripada menggoreng," papar dia.

Agenda tersebut rencananya akan digelar dikatakan akan digelar Minggu (27/3). Kegiatan ini akan melibatkan unsur kecamatan dan kelurahan yang digelar serentak di tingkat RT/RW di Kota Makassar.

ADVERTISEMENT

Di satu sisi Danny juga memerintahkan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Makassar untuk mengontrol distributor minyak goreng. Pasalnya minyak goreng menjadi salah satu komoditi yang stoknya mulai menipis menjelang Ramadan.

"Tadi ada rapat, dari pemerintah pusat ada tiga komoditi yang harus diperhatikan, gula pasir, minyak goreng dan bawang putih. Ternyata di Makassar cuma minyak goreng, yang lain stabil," papar Danny.

Menurutnya regulasi soal stok dan harga minyak goreng menjadi ranah pemerintah pusat. Pihaknya hanya bisa mengintervensi dari sisi penyalurannya oleh distributor.

"Minyak goreng kan lebih banyak kebijakan pusat. Jadi yang sekarang kita distributornya saja. Berapa stoknya distributor yang tersalur di pasar. Itu tugasnya kita memastikan itu," terang Danny.

Sementara Kepala Disdag Kota Makassar Arlin Ariesta mengklaim kebutuhan pangan aman jelang Ramadan. Kendati begitu Satgas Ketahanan Pangan yang sudah dibentuk akan tetap memonitoring stoknya di pasaran.

"Untuk stok gula masih ada, laporan dari Bulog, itu beras dan gula masih tersedia untuk kebutuhan bulan Ramadan. Mudah-mudahan ini stabilitas stoknya tetap terjaga," beber dia.

Bahan pokok lainnya pun demikian. Kebutuhan akan komoditas pangan terutama bumbu dapur diklaim masih terjaga.

"Komoditas bawang, cabe, beras itu ji komoditas bahan pokok. Mudah-mudahan stabil terjaga," ungkap Arlin.

Terkait dengan rencana festival rebus yang akan dilaksanakan pekan ini, dikatakan menjadi bagian keinginan warga. Gerakan mengurangi penggunaan minyak goreng.

"Itu muncul dari keinginan masyarakat keinginan warga untuk melakukan gerakan merebus, menghindari penggunaan minyak goreng. Itu langkah yang bagus yang akan serentak dilakukan masyarakat RT/RW," jelas dia.

Ada pun perkembangan ketersediaan dan harga 11 komoditas strategis minggu III Maret, sebagai berikut;

1. Beras tersedia 4,7 ton kebutuhan 3 ton, harga Rp 11 ribu/kg
2. Jagung 180 ton tersedia, 62 ton kebutuhan, harga Rp 6/kg
3. Bawang Merah 897 ton tersedia, 150 ton kebutuhan, harga Rp 30 ribu/kg
4. Bawang Putih 374 ton tersedia, 56 ton kebutuhan, harga Rp 26 ribu/kg
5. Cabai Besar Merah 424 ton tersedia, 339 kebutuhan, harga Rp 50 ribu/kg
6. Cabai Rawit 271 ton tersedia, 63 ton kebutuhan, harga Rp 60 ribu/kg
7. Daging Sapi 229 ton tersedia, 42 ton kebutuhan, harga Rp 128 ribu/kg
8. Daging Ayam 873 ton tersedia, 365 ton kebutuhan, harga Rp 32 ribu/kg
9. Telur Ayam 435 ton tersedia, 283 ton kebutuhan, harga Rp 20.100/kg
10. Gula Pasir 728 ton tersedia, 343 ton kebutuhan, harga Rp 14 ribu per kg
11. Minyak Goreng 355 ton tersedia, 454 ton kebutuhan, harga Rp 20 ribu/kg.




(sar/nvl)

Hide Ads