Mobil nahas itu terjun ke sungai pada Minggu (20/3) subuh. Dari arah Makassar menuju Toraja, mobil itu memuat tujuh penumpang dengan lima orang di antaranya selamat, satu tewas, dan satu masih dalam pencarian.
"Itu korbannya tinggal satu yang belum didapat. Sampai saat ini kita masih lakukan pencarian," kata Kasi Operasional Basarnas Makassar Rizal saat dihubungi detikSulsel, Senin (21/3) lalu.
Rizal mengatakan pada hari pertama pencarian tidak ditemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban. Makanya di hari berikutnya titik pencarian diperluas menyisir aliran sungai.
"Iya karena kita lihat arusnya deras. Jadi pertimbangan arus kalau kita lihat itu kurang lebih 5 kilometer per jam. Kalau kita hitung waktu, sudah berapa jam sejak kejadian itu, sudah jauh sekali," jelasnya.
Pencarian Sampai ke Sungai di Enrekang
Sejak kejadian, Tim Sar Gabungan Tana Toraja sudah mencoba menyisir sungai sekitar lokasi kejadian namun tak ditemukan. Proses pencarian kemudian diperluas hingga ke Kabupaten Enrekang.
"Kami ikuti saja aliran sungainya sampai ke Kabupaten Enrekang, dan kami bersyukur BPBD Enrekang semenjak hari pertama juga ikut dalam proses pencarian bersama Tim Sar Gabungan Tana Toraja di Sungai Mata Allo," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja Alfian kepada detikSulsel, Rabu (23/3).
Alfian mengungkapkan cuaca kurang mendukung selama proses pencarian sejak mobil itu terjun pada Minggu (20/3) subuh. Air sungai keruh akibat terus diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir.
"Saya liat di Makale ini mulai mendung karena hulunya ini sungai mengarah ke sana. Semenjak jatuhnya mobil itu kondisi air memang ekstrem sekali (deras) dan keruh. Jadi kalau kita mau menyelam dan menyeberang harus butuh tenaga ekstra," ungkapnya.
Akibat kondisi itu, Alfian mengaku khawatir lokasi korban sudah jauh terbawa arus sungai. Makanya proses pencarian diperluas hingga ke Kabupaten Enrekang.
"Pencarian masih kita lanjutkan hari ini," imbuhnya.
(asm/hmw)