Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli dan jajarannya melakukan sidak minyak goreng hari ini. Kombes Ary mewanti-wanti distributor tak melakukan penimbunan agar tragedi emak-emak meninggal saat mengantre minyak goreng tak terulang.
"Saya imbau agar minyak goreng langsung didistribusikan ke toko-toko sub agen. Supaya warga bisa langsung membeli ke sub agen agar tidak terjadi penumpukan yang bisa menimbulkan kerumunan," kata Ary Fadli.
Ary mengatakan, pemantauan minyak goreng bertujuan untuk mengetahui langsung stok serta distribusi minyak goreng yang saat ini terjadi kelangkaan. Dari pantauan tersebut, stok minyak goreng di Kota Samarinda cukup aman menjelang bulan suci Ramadan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari pantauan cukup aman, kita harapkan kelangkaan minyak goreng tak akan terjadi lagi," terangnya.
Ary berharap, dengan adanya pemantauan dari pihak aparat, diharapkan distributor lebih cepat dalam pendistribusian. Ary juga berpesan agar masyarakat tidak panik dan melakukan pembelian secukupnya.
"Kami juga berharap warga tidak panik kemudian melakukan pembelian secara berlebihan yang justru bisa menyebabkan terjadinya kelangkaan minyak goreng di pasaran. Sesuaikan saja dengan kebutuhan," ucapnya.
Diketahui, Ary melakukan pemantauan di Pasar Segiri dan mengikuti secara langsung pendistribusian ke masyarakat oleh perusahaan daerah pergudangan dan aneka usaha (PDPAU) Kota Samarinda. Pemantauan itu diharapkan agar Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah Rp 14.000 atau Rp 15.500 satu kilogram tak mengalami kenaikan.
"Sesuai HET yang telah diatur, kami harap distributor tidak ada yang seenaknya menaikkan harga minyak goreng di wilayah. Kami," bebernya.
Sementara itu, salah satu distributor minyak goreng, Kahar mengatakan minyak goreng curah subsidi yang dibawanya ke Pasar Segiri Samarinda sebanyak 18 ton. Pendistribusian dilakukan dengan memindahkan minyak goreng curah tersebut ke jeriken 20 liter agar masyarakat tidak berebut untuk mendapatkan minyak goreng.
"Karena mobil truk tidak bisa masuk ke Pasar Segiri dan takut diserbu warga, kami berinisiatif memindahkan minyak goreng curah tersebut ke jeriken 20 liter untuk dibawa ke pasar," ujarnya.
"Kami juga melakukan pembatasan agar tidak dimanfaatkan melakukan penimbunan. Saya berharap lancar dalam pendistribusian, sehingga tidak lagi terjadi kelangkaan minyak goreng," imbuhnya.
(hmw/nvl)