Kerusakan Jalan Antang Makassar Makin Parah, Tiap Hari Pemotor Kecelakaan

Kerusakan Jalan Antang Makassar Makin Parah, Tiap Hari Pemotor Kecelakaan

Andi Nur Isman - detikSulsel
Selasa, 22 Mar 2022 18:27 WIB
Pemotor terjatuh saat melintas di Jalan Antang Raya, Makassar.
Foto: Pemotor terjatuh saat melintas di Jalan Antang Raya, Makassar. (Isman/detikSulsel)
Makassar -

Kerusakan Jalan Antang Raya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) kian parah. Warga sekitar mengungkapkan, setiap hari ada pengendara motor yang mengalami kecelakaan akibat lubang yang dalam di Jalan Antang.

Hal itu seperti pantauan detikSulsel di Jalan Antang Raya, Makassar pada Selasa (22/3/2022) sore tadi. Seorang wanita pengendara motor yang sedang berboncengan jatuh saat menghindari lubang di jalur itu.

Warga dan pengendara lain yang berada di sekitar lokasi kemudian sigap menolong. Beberapa membantu membangunkan motor yang terjatuh. Sisanya membantu korban lalu mengamankan barang bawaannya dari kubangan air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesaat setelah itu, kedua wanita yang terjatuh langsung melanjutkan perjalanannya. Tidak ada luka, karena mereka terjatuh dengan laju kendaraan yang pelan.

"Kalau macet begini apa toh (pengendara sering jatuh). Dulu waktunya dalam (lubang), karena pernah ditambal, dalam sekali, banyak sekali korbannya itu," ungkap seorang warga, Dg Sila yang ditemui di lokasi, Selasa (22/3).

ADVERTISEMENT

Korban yang jatuh akibat jalan rusak itu diakuinya sudah tidak terhitung. Hampir setiap saat ditemui, apalagi bila jalan dalam kondisi basah atau licin.

"Ada orang berkeluarga (bapak dan anak), sama kodong (kasihan) bapaknya," ujar Dg Sila.

Warga lainnya, Hasni juga mengaku tiap hari menyaksikan pengendara terjatuh saat melintas di Jalan Antang Raya. Paling sering pada pagi dan sore hari.

"Iya tiap hari. Tadi ada pagi orang jatuh. Biasa kodong (kasihan) bentor (becak motor) terbalik, penjual ikan, penjual bakso terlempar piringnya," ucap Hasni.

Dia mengatakan kondisi jalan memang membuat korban terjatuh sulit dihindari. Walau jalan kering tetap saja licin karena lubang hanya ditambal menggunakan pasir dan kerikil.

"Karena na timbuni ji tidak na kasih ki aspal. Pasir ji dengan kerikil. Battui bosia lari mi (datang hujan tambalan terhampur)," kata dia.

Sementara Jamaluddin, warga lain yang juga ditemui di lokasi mengatakan seharusnya jalan milik Pemprov Sulsel ini menjadi perhatian. Apalagi yang melintas bukan hanya warga Jalan Antang Raya.

"Banyak sekali itu yang jatuh. Saya tidak tahu sudah berapa, pokoknya setiap hari," ungkap dia sambil memerhatikan pengendara yang melintas bersama warga lainnya.

Diberitakan sebelumnya, warga di Jalan Antang Raya makin geram karena jalan yang rusak parah tidak kunjung diperbaiki Pemerintah Provinsi Sulsel. Warga kini menanam pohon pisang di lubang jalanan.

Pantauan detikSulsel di Jalan Antang Raya, Selasa (22/3) pukul 16.15 Wita, satu pohon pisang berdiri tepat di tengah jalan. Tampak pohon itu ditanam di dalam ember besi yang diletakkan di lubang jalan.

Di pohon itu, tergantung satu sisir pisang masak. Sementara di sekelilingnya ada beberapa batu besar yang menahan ember pohon pisang agar tidak miring.

Terpantau kondisi jalan sedang basah karena hujan. Beberapa lubang juga kini sudah mulai tergenang air.

Pengendara yang melintas sontak harus berhati-hati. Terutama pengendara yang melintas dari arah Masjid Nur Taqwa Antang menuju Pasar Antang. Lajur ini rusaknya paling parah.

Kemacetan tidak terhindarkan lagi. Akibat jalan rusak parah ini, antrean kendaraan mengular sampai ke pertigaan Jalan Ujung Bori.

"Sudah zuhur tadi (pohon dipasang), jam 2. Pemerintah punya baru tidak diperhatikan jadi ditanami pisang toh," kata Jamaluddin, warga sekitar yang memasang pohon, ditemui di lokasi Selasa (22/3).

Sementara itu, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menegaskan pihaknya tidak akan melakukan perbaikan hingga tuntas untuk Jalan Antang Raya, Makassar tahun ini karena belum ada anggarannya. Tapi, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel tetap akan melakukan pemeliharaan berupa perbaikan tambal sulam.

"Sebisa mungkin agar kerusakan tidak bertambah dengan melakukan perawatan atau pemeliharaan rutin. Misalnya ditambal dahulu sedikit agar tidak rusak," ungkap Andi Sudirman saat ditemui detikSulsel, Senin (21/3).

Andi Sudirman beranggapan, Jalan Antang harus ditangani secara komprehensif. Sementara penganggaran tidak bisa dilakukan di tahun berjalan karena butuh satu tahun untuk dilakukan proses penganggaran.

"Tidak bisa langsung dilakukan penganggaran (Jalan Antang). Itu pelanggaran aturan. Jadi berikutnya baru kita anggarkan. Masukkan ke rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) dari sekarang baru tahun depan dianggarkan," jelasnya.

Dia menuturkan, pengerjaan sejumlah jalan rusak juga berdasarkan skala prioritas karena keterbatasan anggaran. Pihaknya tidak ingin membangun setengah-setengah.

"Kita mau bangun tuntas. Kita kan sekarang ini kerjakan Jalan Tun Abdul Razak. Fokus dulu (di sana) selama ini kan pindah-pindah. Saya harus program juga secara bertahap," tukasnya.




(asm/nvl)

Hide Ads