Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto merencanakan pembangunan kereta api bawah tanah. Jalurnya direncanakan menghubungkan Barombong-Bandara Sultan Hasanuddin, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Kalau itu mulai dari Barombong paling Selatan sampai ke Bandara (Sultan Hasanuddin). Itu jalur utamanya," sebut Danny kepada detikSulsel, Sabtu (19/3/2022).
Kendati demikian jalur kereta api bawah masih dimatangkan. Dirinya mengaku sudah menggandeng tim geologi Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk pemetaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya minta mereka (tim geologi Unhas) memberikan rekomendasi di mana sih trase terbaik untuk membuat kereta api bawah tanah. Sekarang lagi dikerjakan," ucap dia.
Dia menuturkan program ini merupakan proyek jangka panjang. Hanya saja sudah harus dipersiapkan dengan mempertimbangkan perubahan rencana tata ruang wilayah di Kota Makassar.
"Maka kenapa tidak kita harus siapkan. Apalagi undang-undang yang mengatur penggunaan bawah tanah itukan sudah ada," paparnya.
Menurutnya jalur kereta bawah tanah menjadi alternatif di tengah padatnya arus lalu lintas saat ini. Kondisi ruas jalan dikhawatirkan tak mampu lagi menampung beban transportasi.
"Makassar kan kita tahu sendiri sudah padat. Peningkatan jalan lewat jalur kereta api bawah tanah diharap bisa membuat arus lalu lintas lebih cair," ungkap Danny.
Jalur kereta api bawah tanah ini rencananya dibangun lewat anggaran skema investasi. Danny belum memastikan kapan konstruksinya bisa dibangun sambil mematangkan perencanaan.
"Belum ada (kapan rencana konstruksi), tapi sudah masuk perencanaan. Kita fokus itu dulu tahun ini," terang dia.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Tata Ruang Kota Makassar Fahyuddin menambahkan, rencana jalur kereta api bawah tanah tertuang dalam revisi Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW). Aturan yang menunggu penetapan di DPRD Kota Makassar.
"Inikan (jalur kereta api bawah tanah) baru perencanaan. Nanti setelah kita revisi Perda RT/RW yang sisa menunggu penetapan di DPRD," ucap dia.
Namun dia tak menampik jika rencana mega-proyek ini sudah mulai dibahas untuk dimatangkan. Selain itu masih perlu koordinasi dengan pemerintah pusat lewat balai terkait.
"Inikan penduduk dan transportasi di Makassar semakin padat, sangat butuh jalur tersebut. Untuk mengurangi aktivitas yang terlalu banyak di jalanan. Jadi ada akses alternatif untuk lewat di jalur kereta api," jelasnya.
(sar/nvl)