Danny Tak Mau 80% PKL Maros-Gowa Kuasai CFD Boulevard, Prioritas KTP Makassar

Danny Tak Mau 80% PKL Maros-Gowa Kuasai CFD Boulevard, Prioritas KTP Makassar

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 19 Mar 2022 09:00 WIB
Pemkot Makassar akan membangun GOR hingga sirkuit balap motor di daerah Untia, Kecamatan Biringkanaya dengan anggaran ratusan miliar rupiah. (Ibnu Munsir/detikcom)
Foto: Wali Kota Makassar Danny Pomanto. (Ibnu Munsir/detikcom)
Makassar -

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto tidak mau lokasi car free day (CFD) di Jalan Boulevard, Kecamatan Panakkukang dikuasai 80% pedagang kaki lima (PKL) dari Maros dan Gowa. Kawasan tersebut harus memprioritaskan pedagang berdomisili alias ber-KTP Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Selama inikan banyak dari Maros, lebih banyak dari luar," papar Danny yang dikonfirmasi, Jumat (18/3/2022).

Menurut dia kawasan CFD Boulevard sah-sah saja ketika diisi PKL dari luar Kota Daeng. Hanya saja kondisinya akan timpang ketika pedagang bertempat tinggal Kota Makassar justru mendapat sedikit ruang berjualan di tempat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau 10% (jumlah PKL yang berjualan di CFD Boulevard) dari luar tidak ada ji masalah, tapi kalau 80% dari luar kan," ucap dia.

Makanya dia kemudian menyambut positif kebijakan yang merupakan kebijakan Camat Panakkukang ini. Untuk memprioritaskan PKL ber-KTP Makassar mengisi kawasan CFD Boulevard untuk berdagang.

ADVERTISEMENT

"Memang mestinya begitu, karena kasihan orang Makassar dibikinkan untuk itu (tempat bagi PKL di CFD Boulevard)," tandasnya Danny.

Aspirasi dari Warga di Panakkukang

Kebijakan membatasi PKL dari luar Makassar berdagang di CFD Boulevard merupakan rencana kebijakan Camat Panakkukang. Setelah warganya di Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang mengeluh yang merasa dikesampingkan dan sedikit mendapat ruang berdagang di lokasi itu.

"Mereka (warga Kelurahan Masale) minta untuk lebih diprioritaskan itu pedagang, maksudnya (diutamakan) orang-orang yang menjual berdomisili di Kota Makassar," tutur Camat Panakkukang Andi Pangeran Nur Akbar kepada detikSulsel, Jumat (18/3).

Namun kebijakan itu tidak serta merta melarang PKL dari luar Makassar. Hanya saja akan dibatasi secara ketat.

"Makanya kami bukan melarang, tapi kami prioritaskan dulu warga setempat dibanding warga dari luar begitu," lanjut dia.

Dia menilai selama ini CFD Boulevard Makassar diisi pedagang dari Kabupaten Maros dan Gowa. Belum lagi dagangannya dianggap tidak cocok sebagai tempat warga yang sedang bersantai dan berolahraga di momen CFD.

"Banyaknya warga dari Gowa-Maros itu masuk juga menjual di situ, dan jualannya juga jualan pasar gitu kan, kayak sayur, ikan. Itu kan sebenarnya sudah tidak apa yah, tidak cocoklah dengan kategori CFD kan," urai Andi Pangerang.

PKL Domisili Makassar Didata-Dibatasi

Camat Panakkukang Andi Pangeran mengaku, pihaknya akan mendata kembali PKL ber-KTP Makassar yang diperkenankan mengisi kawasan CFD Makassar nantinya.

"Kita cek ulang. Jadi kita lihat dulu, berapa memang orang yang berdagang di CFD Boulevard itu yang bukan warga Kota Makassar," ujar dia.

Aktivitas PKL di CFD Boulevard pun akan dibatasi. Dengan menyesuaikan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di Makassar.

"Dibatasi tetap jumlahnya (PKL), karena kan inikan sebenarnya car free day juga belum resmi buka kan karena PPKM," beber dia.

Namun dia berharap CFD Boulevard bisa dibuka kembali dalam waktu dekat. Apalagi ini menjadi kebutuhan PKL demi ekonominya.

"Nah ini mereka (pedagang) minta untuk dibuka kembali (aktivitas berdagang di CFD Boulevard) karena alasan (kebutuhan) ekonomi dan segala macamnya kan," terang Andi Pangerang.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads