80% PKL CFD Boulevard dari Maros-Gowa, Danny Akan Kurangi-Prioritas Makassar

80% PKL CFD Boulevard dari Maros-Gowa, Danny Akan Kurangi-Prioritas Makassar

Sri Resky Laura Fajrianti - detikSulsel
Jumat, 18 Mar 2022 21:20 WIB
Walkot Makassar Ramdhan Danny Pomanto. (Hermawan/detikcom)
Foto: Walkot Makassar Ramdhan 'Danny' Pomanto. (Hermawan/detikcom)
Makassar -

Pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan saat car free day (CFD) di Jalan Boulevard, Kecamatan Panakkukang bakal diprioritaskan bagi pedagang ber-KTP Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebanyak 80 % pedagang yang datang dari Maros dan Gowa yang selama ini dianggap mengisi kawasan itu akan dikurangi.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengakui kebijakan ini dilakukan demi memprioritaskan warganya. Makanya wajar jika kemudian ini diterapkan.

"Memang mestinya begitu, karena kasihan orang Makassar dibikinkan untuk itu (tempat berjualan di CFD)," ujar Danny yang dikonfirmasi, Jumat (18/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama inikan banyak dari Maros, lebih banyak dari luar. Kalau 10 % (jumlah PKL yang berjualan di CFD) dari luar tidak ada ji masalah, tapi kalau 80 % dari luar kan," tambah dia.

Danny pun menyerahkan sepenuhnya kepada Camat Panakkukang untuk menertibkan hal ini. Mengingat kawasan CFD Boulevard Makassar menjadi wilayah penanganannya.

ADVERTISEMENT

"Camat punya kebijakan itu, karena dia yang punya kewenangan di wilayahnya," tegas Danny.

Dihubungi terpisah, Camat Panakkukang Andi Pangeran Nur Akbar menjelaskan, kebijakan untuk membatasi PKL hanya khusus pedagang ber-KTP Makassar mempertimbangkan usulan warga di Kelurahan Masale.

"Jadi, sebenarnya bukan melarang yah bahasanya, tapi di sana (kawasan CFD Boulevard) itu sesuai permohonan warga yang ada di Kelurahan Masale di sana itu," ucap Camat Panakkukang kepada detikSulsel, Jumat (18/3).

Usulan warga Kelurahan Masale itupun akan dipertimbangkan. Pihaknya akan mengecek dan mendata ulang terlebih dahulu pedagang yang sebelumnya berjualan di kawasan CFD Boulevard Makassar.

"Mereka (warga Kelurahan Masale) minta untuk lebih diprioritaskan itu pedagang, maksudnya (diutamakan) orang-orang yang menjual berdomisili di Kota Makassar," sambung dia.

Dia mengungkapkan PKL yang berjualan di kawasan CFD Boulevard kebanyakan pedagang dari Gowa dan Maros. Apalagi dagangan mereka dianggap kurang tepat untuk diperjualbelikan di tempat itu.

"Banyaknya warga dari Gowa-Maros itu masuk juga menjual di situ, dan jualannya juga jualan pasar gitu kan, kayak sayur, ikan. Itu kan sebenarnya sudah tidak apa yah, tidak cocoklah dengan kategori CFD kan," urai Andi Pangerang.

Selain itu jumlah PKL yang berdagang di kawasan CFD Boulevard akan dibatasi. Aturannya menyesuaikan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kota Makassar.

"Dibatasi tetap jumlahnya (PKL yang diizinkan berjualan), karena kan ini kan sebenarnya car free day juga belum resmi buka kan karena PPKM," ucap Andi Pangerang.

Kendati begitu pihaknya akan membuka kembali kawasan CFD Makassar untuk para PKL. Dengan mempertimbangkan aspirasi para pedagang karena alasan ekonomi.

"Cuman kan karena mungkin terbiasa dulu sehingga kami setop (CFD Boulevard), kami setop dulu. Nah ini mereka minta untuk dibuka kembali karena alasan ekonomi dan segala macamnya kan," tuturnya.

Andi Pangerang mengungkapkan, sejumlah PKL memang terus menjadi atensinya secara berkala. Sejauh ini ada 30 PKL ditertibkan lantaran berjualan di tempat yang tidak diperkenankan.

"Kita sudah tertibkan ada sekitar 30 pedagang yang dianggap menggunakan fasilitas umum, termasuk di daerah Boulevard sendiri. Di Boulevard kan sudah banyak yang membongkar sendiri, seperti yang di depan Apong," sebut Andi Pangerang.

"Itukan tadinya 15 lapak, sekarang tinggal 2 lapak. Dua lapak itu juga sudah mulai berbenah untuk pergi. Seperti itu, kami sebelum puasa ini itu harus pastikan area Boulevard itu steril," terangnya.




(sar/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads