Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Dwia Aries Tina Pulubuhu mengungkap alasan Syahrul Yasin Limpo (SYL) diberi gelar profesor kehormatan. Pengalaman panjang SYL sebagai birokrat salah satu pertimbangan kelayakannya.
"Fakultas Hukum yang sudah berusaha mengusulkan sejak 2017 dan akhirnya memang sudah layak universitas menilai untuk memberi jabatan kehormatan kepada Profesor Syahrul Yasin Limpo," ungkap Dwia, dalam sambutannya pada acara orasi ilmiah SYL, di Ruang Senat Akademik, Gedung Rektorat Unhas Kamis (17/3/2022).
![]() |
Dwia menilai pengalaman SYL di dunia birokrasi sudah sangat mumpuni. Apalagi kariernya dimulai dari tingkatan paling bawah yaitu kepala desa, bupati, gubernur, hingga sekarang menjabat sebagai Menteri Pertanian (Mentan).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira tidak banyak yang mengalami proses panjang dalam bertahap," kata Rektor Unhas dua periode itu.
Menurutnya, dengan kehadiran SYL sebagai profesor kehormatan akan membuat Unhas kaya akan pengalaman di dalam tingkatan kepemimpinan yang berbeda. Sehingga nantinya bisa menjadikan ini sebagai contoh bagi mahasiswa dalam praktik kerja di dunia nyata.
"Profesor SYL telah sukses dan mampu membuktikan bahwa hukum positif dalam tata pemerintahan tidak cukup memiliki kekuatan bagi kepemerintahan yang dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Kecuali kalau berbasis pada nilai-nilai kearifan lokal yang bersumber dari jiwa bangsa, dari jiwa rohnya masyarakat," paparnya.
Dalam nilai kearifan lokal ini, Dwia mengatakan sudah menjadi bagian dari kehidupan keseharian. Ketika dipraktikkan dalam kepemimpinan pemerintahan, maka kompleksitas permasalahan akan bisa diselesaikan dalam berbagai varian cara.
"Kami sungguh bahagia karena ini pertama kalinya Universitas Hasanuddin memberi profesor kehormatan kepada salah satu putra bangsa," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Mentan SYL sudah resmi menyandang gelar profesor kehormatan Unhas. Surat keputusan (SK) penetapannya sebagai guru besar kehormatan telah diserahkan rektor.
Pemberian gelar profesor kehormatan kepada SYL secara resmi ditandai dengan orasi ilmiah berjudul "Hibridisasi Hukum Tata Negara Positivistik dengan Kearifan Lokal dalam Mengurai Kompleksitas Kepemerintahan". Prosesi itu berlangsung di Ruang Senat Akademik, Gedung Rektorat Unhas pada Kamis (17/3).
"Saya mengucapkan selamat kepada profesor kehormatan Universitas Hasanuddin Bapak Dr Syahrul Yasin Limpo SH, MH, M.Si atas telah ditetapkannya sebagai profesor kehormatan Unhas," ujar Dwia dalam sambutannya.
(asm/nvl)