Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mengejar vaksinasi lengkap hingga booster untuk total sasaran 1.102.330 warga. Langkah ini merupakan bentuk transaksi menuju endemi COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar Nursaidah Sirajuddin mengaku pemerintah pusat mengimbau untuk melengkapi vaksinasi demi mencapai endemi. Tidak cukup hanya dengan vaksinasi dosis satu.
"Kami juga belum mendapat juknis terkait pola apa yang akan kami lakukan untuk menuju Makassar endemi. Tetapi pastinya saya menyiapkan dosis lengkap salah satunya dan booster," ungkap Ida yang dikonfirmasi pada Selasa (15/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data Dinkes Kota Makassar hingga 14 Maret 2022, capaian vaksinansi COVID-19 dosis satu sudah menyasar 1.030.505 warga (93,48 %). Sedangkan dosis dua 798.523 orang (72,44 %), lalu booster terealisasi 83.376 orang (7,56 %).
"Itu apabila dosis satu terpenuhi 100 % otomatis dosis dua akan mengikuti," kata Ida.
Pihaknya mesti bekerja keras apalagi ada sejumlah warga yang sempat berstatus drop out alias vaksinasi harus diulang. Lantaran belum mendapat vaksin dosis dua lewat enam bulan sejak dosis satu.
"Ada beberapa hari kemarin saya merilis data, tadinya 92 % (dosis satu), turun lagi menjadi 91 % sekian, karena ada beberapa data sudah dihapus (status vaksinasinya) di aplikasi terkait dengan 6 bulan tidak masuk ke dosis dua," papar Ida.
"Jadi dia dianggap harus mengulang dari awal di dosis primer. Cuma belum ada data saya dapatkan (berapa warga yang mengulang) karena langsung ditarik sistem oleh Kementerian Kesehatan," tambahnya.
Pihaknya pun akan melibatkan camat, lurah, hingga RT/RW untuk menggenjot capaian vaksinasi. Khususnya capaian kategori lansia yang masih rendah.
"(Capaian vaksinasi) kami tak bergerak di lansia, masih sangat stagnan 49 % sekian (dosis satu). Untuk loncat ke 50-an % saja sangat susah," beber dia.
Ida mengungkapkan, alasan komorbid pada lansia menghambat pemberian vaksinasi. Di samping masih ada penolakan dari pihak keluarga. Namun layanannya akan terus dibuka.
"Kita berharap bulan 5 (Mei) dituntaskan di dosis satu yang sedikit. Karena kita masih terkendala sekali, utamanya lansia," jelasnya.
(asm/sar)