Banjir di Luwu Rendam 96 Rumah-Kerugian Rp 1,5 Miliar

Banjir di Luwu Rendam 96 Rumah-Kerugian Rp 1,5 Miliar

Arzad - detikSulsel
Selasa, 15 Mar 2022 20:54 WIB
Banjir melanda dua kecamatan di Kabupaten Luwu.
Foto: Banjir melanda tiga kecamatan di Kabupaten Luwu. (dok. istimewa/tangkapan layar video)
Luwu -

Sebanyak 96 rumah di tiga kecamatan Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel), terendam banjir. Kerugian atas bencana tersebut ditaksir mencapai Rp 1,5 miliar.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan, banjir tersebut berdampak pada 11 desa di 3 Kecamatan, yakni Kecamatan Latimojong, Bajo Barat, dan Suli.

"Yang terbanyak ada di Kecamatan Suli dengan 70 rumah," ucap Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Sulsel, Andi Wahid pada Selasa (15/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara di Kecamatan Bajo Barat tercatat 3 hektare sawah yang tertimbun, 16 rumah terendam, tiang listrik rubuh, pipa PDAM putus dan kebun jagung itu total kerusakan mencapai 13 hektare.

"Hujan deras yang berlangsung lama pada Senin kemarin menyebabkan volume air di hulu sungai meningkat sehingga meluap menggenangi 96 rumah warga," tambah dia.

ADVERTISEMENT

Diketahui banjir yang berdampak di tiga kecamatan di Kabupaten Luwu usai hujan deras yang melanda sejak Senin sore (14/3). Namun kini BPBD melaporkan kondisi air di tiga kecamatan yang terendam banjir berangsur surut.

Sementara Sekretaris BPBD Luwu Aminuddin menambahkan, banjir tersebut terjadi dipicu meluapnya air sungai di Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong. Setelah hujan deras mengguyur wilayah itu.

"Air sungai meluap di daerah Ranteballa Latimojong dan Bajo Barat, Aliran sungai ini tembus ke Malela Kecamatan Suli," sebut dia.

"Malam tadi sebelum terjadi banjir di Malela dan sekitarnya, kami sudah memberi himbauan kepada warga untuk waspada," tambah Aminuddin.

Sebelumnya diberitakan sejumlah warga terpaksa mengungsi usai banjir merendam wilayah pemukimannya. Volume air terus meningkat hingga ketinggian sudah mencapai lutut orang dewasa, Senin (14/3) lalu.

"Airnya terus meninggi, dan warga di Desa Bonelemo untuk sementara mengungsi ke rumah keluarga, dan juga beberapa tempat lain yang dinyatakan aman, karena takut airnya semakin naik," pungkas Aminuddin.




(sar/tau)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads