.webp)
Sirkuit Puncak Mario Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang telah menghabiskan anggaran daerah Rp 12 miliar kondisinya terbengkalai. DPRD Sidrap mengusulkan agar sirkuit itu dikelola swasta atau pihak ketiga lantaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidrap tidak mampu mengelolanya.
"Kami usulkan sebaiknya dikelola pihak ketiga. Tetapi tentu harus diperbaiki terlebih dahulu. Kalau seperti sekarang susah cari yang mau kelola," ungkap Ketua Komisi 1 DPRD Sidrap, Samsumarlin kepada detikSulsel, Jumat (11/3/2022).
Dia menjelaskan, jika dikelola pihak ketiga maka beban operasional Pemkab Sidrap bisa berkurang. Justru nantinya pihak ketiga yang harus memberikan setoran ke Pemkab Sidrap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan bisa jadi PAD kalau dimaksimalkan. Itu aset besar yang sayang sekali kalau dibiarkan begitu," keluh Ketua DPD Nasdem Sidrap ini.
Dia menegaskan, pemerintah tidak boleh diam akan Sirkuit Puncak Mario yang mangkrak secara fungsional. Jangan hanya sekadar mengamankan aset namun mengabaikan operasional sebagai arena balap motor.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Porapar) Kabupaten Sidrap, Andi Anis Dahlan menyambut positif usulan legislator. Hanya saja ada tahapan untuk meninjau hak dan kewajiban dari pihak ketiga.
"Tidak ada masalah dikelola pihak ketiga. Sepanjang kita lihat hak dan kewajiban masing-masing. Itu kan dilihat dulu rencana jangka waktu berapa tahun mau dikelola dan bagaimana sumbangsih ke Pemda," bebernya.
Menanggapi terkait anggaran untuk perbaikan, terutama pengaspalan. Ia mengaku terkendala anggaran. Apalagi sempat ada refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19.
"Tiap tahun memang kami selalu usulkan ada anggaran untuk perbaikan. Tetapi anggaran memang sangat terbatas. Umur aspal kan menang kalau tidak dipakai rusak juga," bebernya.
Sirkuit Puncak Mario berada di Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidrap. Sirkuit sepanjang 1,4 km ini menjadi kebanggaan warga Sidrap sebab telah menjadi sirkuit bertaraf nasional untuk balap motor bebek.
Gubernur Sulsel saat itu, Syahrul Yasin Limpo meresmikan proyek Sirkuit Puncak Mario tahun 2015 lalu. Pembangunannya dilakukan dua tahap, di mana tahap pertama dianggarkan Rp4,4 miliar. Kemudian tahap kedua sebanyak Rp7,908 miliar.
Diketahui, kondisi Sirkuit Puncak Mario dipenuhi rumput. Aspal juga terlihat mulai perlahan menipis. Di sejumlah titik, pagar juga dalam kondisi terbongkar.
Kondisi tribun penonton tak kalah buruknya. Coretan terlihat dimana-mana. Tumbuhan menjalar di sela-sela tegel. Toilet juga rusak berat. Pintunya sudah hampir hancur.
(sar/nvl)
