Jalan Antang Raya, Kota Makassar jadi sorotan warga akibat jalan rusak parah bagaikan kubangan kerbau. Warga yang melintas dan tinggal di sekitar jalan itu kini menanti keseriusan Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk segera menuntaskan perbaikan jalan tersebut.
Pantauan detikSulsel di Jalan Antang Raya, Rabu (9/3/2022), kondisinya memang cukup mengkhawatirkan. Hampir seluruh badan jalan sudah rusak parah, tepatnya dimulai dari Masjid Nur Taqwa hingga jembatan Pasar Antang.
Lubang berdiameter kecil hingga besar dengan kedalaman yang bervariatif di jalan tersebut membuat warga geram. Apalagi hanya sedikit penampakan aspal yang bisa terlihat, gegara didominasi lubang dan pasir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendaraan yang hendak melintas di Jalan Antang Raya pun harus ekstra hati-hati. Jika salah mengambil haluan, bisa membuat pengendara terjatuh akibat menghantam lubang.
"Ada mi sekitar 6 bulan lebih ini parahnya. Pernah diaspal (ditambal), tiga hari ji mungkin hilang mi. Di situ (mulai depan Masjid Nur Taqwa) sampai di pasar (Antang)," keluh Anwar (62), warga setempat, saat berbincang dengan detikSulsel, Rabu (9/3).
Anwar mengungkapkan warga setempat sudah mencoba berkomunikasi dengan pemerintah setempat dengan harapan segera diperbaiki dan hasilnya nihil. Sedangkan, kondisi jalan sudah semakin parah seiring dibiarkan rusak.
"Begitu mi (harapannya diperbaiki). Karena berapa kali mi kita rapat di masjid. Berapa kali mi masuk di kota madya (Pemkot Makassar, minta diperbaiki) tapi katanya bukan kewenangan kota madya," kata Anwar.
Macet Parah di Jam-jam Sibuk
![]() |
Buntut dari rusaknya jalan, berimbas pada kelancaran arus lalu lintas di Jalan Antang Raya. Macet tak terelakkan, terutama pada jam-jam sibuk pada pagi dan sore hari.
Pantauan detikSulsel pada Rabu (9/3) petang, kemacetan terjadi di sisi kiri jalan dari arah kota menuju Perumnas Antang. Antrean kendaraan tampak mengular sekitar 700 meter sampai ke pertigaan Jalan Antang Raya-Ujung Bori.
"Kalau di sini seandainya tidak ada lubang, lancar tapi padat. Ketika ada lubang, terjadi perlambatan yang panjang," kata petugas kepolisian Polsek Manggala, Ipda Sunardi, yang berjaga di sekitar jalan itu, Rabu (9/3).
Sunardi mengungkapkan daerah ini memang sudah menjadi langganan macet. Namun arus lalu lintas kian parah kala lubang-lubang tersebut terus mengalami kerusakan.
"Jam 4.15 sampai jam 6 biasanya sudah mulai begini (padat). Di pertigaan Ujung Bori berlubang tidak berlubang (jalanan) memang sudah padat setiap sore. Ditambah di sini," ucapnya.
Jalan Rusak Ancam Keselamatan Pengendara
![]() |
Pengendara yang melintas di Jalan Antang Raya tak sedikit menjadi korban. Berdasarkan laporan warga, pengendara sepeda motor yang terjatuh akibat menghantam lubang sudah tidak terhitung lagi.
"Berapa kali mi orang jatuh. Tadi malam ada lagi. Dalam sekali di situ (lubangnya)," ujar salah seorang warga ditemui di lokasi, Anwar (62), Rabu (9/3).
Belum lagi ketika jalan tersebut tergenang air. Lubang-lubang pada jalan sulit terlihat sehingga sering membuat pengendara terjatuh.
Tidak hanya pengendara sepeda motor, mobil sekalipun juga kerap menjadi korban jalan rusak di Jalan Antang Raya. Paling sering terjadi ialah ban atau bumper depan mobil tersangkut di bibir aspal yang berlubang.
"Tadi malam itu mobil sedan diangkat karena masuk di lobang. Tidak bisa naik. Diangkat ramai-ramai (oleh warga dan pengendara yang melintas)," kata Anwar.
DPRD Sulsel Minta Jalan Dibeton
Ketua Komisi D DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel), Rahman Pina lantas mendesak Pemprov Sulsel untuk segera bertindak. Menurutnya perbaikan jalan di daerah tersebut memang sudah harus segera dilakukan.
Rahman Pina menyarankan perbaikan jalan itu jangan lagi menggunakan material aspal. Sebaiknya menggunakan material beton yang dinilainya cenderung lebih kuat dan tidak mudah rusak.
"Ke depan memang saya kira lebih baik dibeton," ungkap Rahman Pina kepada detikSulsel, Rabu (9/3).
Dia menambahkan, masalah utama yang terjadi di Jalan Antang Raya bukan hanya soal aspal yang rusak parah. Menurutnya, kondisi drainasi di sepanjang jalan itu juga perlu menjadi perhatian lantaran menjadi salah satu penyebab jalan cepat rusak akibat terus menggenangi jalan.
"Jalan Antang Raya ini kewenangan provinsi maka (drainase) kewenangan provinsi juga. Ini bisa dikerja paralel (pengerjaan drainase dan jalan bersamaan)," tuturnya.
Lebih jauh Rahman Pina mengaku sudah mendesak Dinas PUTR Sulsel agar segera melakukan penanganan jalan rusak di Antang. Apalagi ada dua titik lokasi dengan kerusakan parah, seperti di sekitar area pasar dan masjid, juga di dekat jembatan Pannara.
"Saya sudah sampaikan, tetapi karena cuaca belum memungkinkan. Mudah-mudahan minggu ini cuaca bagus agar segera dieksekusi. Selama ini memang terkesan tambal sulam karena dikerja terburu-buru. Makanya Dinas PUTR tunggu kondisi cuaca baik. Ya karena aspal langsung kena air pasti juga langsung rusak lagi," tukasnya.
(asm/nvl)