Janji Danny Beri Solusi Honorer Pemkot yang Tak Lulus Tes Pegawai Kontrak

Janji Danny Beri Solusi Honorer Pemkot yang Tak Lulus Tes Pegawai Kontrak

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 08 Mar 2022 08:30 WIB
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto
Foto: Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto. (Hermawan Mappiwali/detikcom)
Makassar -

Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto bereaksi usai gaduh pegawai kontrak tak lulus tes ulang, padahal di antara mereka sudah ada yang lama mengabdi. Danny berjanji bakal memberi solusi kepada mereka.

Dalam seleksi pegawi kontrak yang disebut Pelayanan Publik Terintegrasi alias Laskar Pelangi yang diselenggarakan Badan Kepegawaian dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), total ada 14.800 pelamar yang ikut seleksi, yang mayoritas mereka merupakan honorer yang sudah bekerja di Pemkot Makassar. Dari total itu hanya 2.000 pelamar baru yang ikut seleksi.

Sementara, Pemkot Makassar hanya akan menerima 12.000 pelamar saja. Dengan demikian, sekitar 2.800 pelamar dipastikan tidak lulus dalam seleksi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tanggung jawab, nanti saya akan kasih baik (fasilitasi). Kemarin pemadam kebakaran datang mengeluh, karena tidak ada yang lulus sopirnya, bagaimana kalau ada kebakaran," tegas Danny Pomanto kepada wartawan, Senin (7/3/2022).

Kendati begitu, Danny juga menegaskan pengumuman seleksi Laskar Pelangi sudah sesuai aturan. Namun dia mengakui ada kekeliruan dalam sistem pengumuman yang dilakukan BKPSDM Kota Makassar. Kesalahan itu terjadi di tenaga kontrak lapangan.

ADVERTISEMENT

"4.000 tenaga kebersihan, penggali kubur, supir pemadam kebakaran jangan di-cut, dan hanya dites untuk mengupdate saja. Namanya orang baru Kabidnya (BKPSDM) saya kemarin tegur itu. Sudah saya kasih tahu, yang kecil satgas drainase itu tidak bisa diganggu," ungkapnya.

Diakuinya, sejak pengumuman dilakukan dia banyak menerima komplain dari orang-orang yang namanya tidak lulus. Padahal menurutnya ia telah lama bekerja, bahkan sampai belasan tahun sebagai pegawai.

"Sejak tadi malam masih menerima orang datang menangis-nangis. Kita fair. Ibu Wawali sopirnya juga tidak lulus," bebernya.

Hasil seleksi ini pun kemudian akan segera dievaluasi. Apalagi menurut Danny cukup banyak aduan yang diterima. Termasuk dari tenaga kontrak yang sudah lama mengabdi di Pemkot Makassar.

"Banyak persoalan ini di SKPD soal Laskar Pelangi. Cuman agak berat makanya kita besok konsentrasi khusus untuk itu. Namun solusi-solusinya sudah ada," tukasnya.

Curhat Honorer Pemkot Sudah Mengabdi Tahunan Tapi Tak Lulus

Sejumlah honorer yang sudah mengabdi lama di Pemkot Makassar kini menunggu kejelasan nasib, setelah dinyatakan tidak lulus tes ulang tenaga kontrak. Salah satunya dialami honorer inisial A yang sudah 8 tahun mengabdi di Dinas Pendidikan Kota Makassar. Dia dinyatakan tidak lulus tes ulang untuk menjadi tenaga kontrak.

Kini A bingung mesti melakukan apa, sebab sudah tidak punya pekerjaan lagi di Pemkot Makassar. Terlebih, dia punya tanggungan 3 anak yang harus dibiayai sekolah dan kebutuhan lainnya.

"Itu sekitar 8 tahun (mengabdi). Sudah 3-mi anakku sehingga saya ini jadi tumpuan keluarga," kata A kepada detikSulsel, Senin (7/3). A takut identitasnya diketahui sehingga mempengaruhi perjuangannya untuk kembali bekerja di Pemkot.

A mengaku untuk menafkahi keluarganya dia hanya menggantungkan hidup sebagai tenaga kontrak Pemkot Makasssar. Namun kini dia mengaku resah karena namanya tak muncul di daftar tenaga kontrak yang lulus seleksi ulang.

"Nilai tes saya sebenarnya bagus. Semoga ada kebijakan lain pak Wali Kota. Katanya akan ada pengumuman tahap kedua. Kalau cari pekerjaan lain, saya sama sekali tidak kepikiran," jelasnya.

Hal yang sama dialami honorer yang sudah lama mengabdi di Setda Makassar, inisial W. Dia mulai waswas dengan masa depannya. Dia merasa mestinya dipertahankan dan lulus seleksi. Lantaran juga tergolong sudah cukup lama mengabdi.

"Dari 2016 saya mengabdi tidak terbit SK dan baru 2017 terbit SK, Alhamdullilah saya syukuri meski saat ini tidak lulus (seleksi ulang) kodong," curhatnya.

Menurutnya, ada belasan temannya yang juga bernasib sama. Mereka saat ini mengabdi di lingkungan kantor Wali Kota Makassar.

"Sudah sekian tahun mengabdi kasi'. Nilai bagus tetapi semoga ada kebijakan kayak PPPK diakomodir begitu," tukasnya.




(asm/nvl)

Hide Ads