Pemerintah Kabupaten Bone Sulawesi Selatan (Sulsel) merencanakan membangun ulang rumah adat Bone, Bola Soba yang kondisinya rusak parah setelah terbakar. Rencananya lokasi pembangunannya akan dipindahkan ke tempat baru.
"Bola Soba ini harus selesai dibangun sebelum masa jabatan saya berakhir. Saya punya pemikiran mudah-mudahan mendapat restu. Ada bukit di Palakka bahwa di sana pernah berdiri istana Arung Palakka," kata Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi Senin (7/3/2022).
Bola Soba atau rumah persahabatan yang terletak di Jln Latenritatta, Kelurahan Manurunge, Kecamatan Tanete Riattang ini terbakar pada 20 Maret 2021 lalu. Pembangunan yang direncanakan di Palakka nantinya bukan hanya sebagai Bola Soba saja, tetapi menjadi pusat kajian budaya dan adat Bugis di Sulsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya saja rencana lokasinya itu tanahnya dimiliki orang. Tetapi saya berpikir membebaskan itu dan memindahkan area Bola Soba di sana. Sudah ada tim untuk melakukan mediasi dan melobi pemilik lahan," tambah Fahsar.
Sementara Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Bone, Muhlis Hadrawi menuturkan, Bola Soba sebenarnya belum menjadi cagar budaya, sesuai konfirmasi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Sulawesi Selatan.
"Secara cagar budaya belum memiliki dasar hukum. Dari segi status Bola Soba bukanlah Saoraja, karena yang disebut dengan Saoraja adalah rumah tinggal raja yang menjabat, dan seharusnya berada dalam lingkungan Laleng Bata atau di dalam benteng," ucapnya.
Selain itu, perlu dikenali konteksnya Bola Soba. Itu diresmikan oleh Daud Yusuf dan perlu diketahui sumber pendanaanya. Jika memang Bola Soba itu dibangun dan danai oleh Petta Ponggawae dan dirawat oleh generasinya maka sudah tentu hak waris untuk keturunannya.
"Tetapi kalau Pemda Bone yang membangun dengan dana pemda juga, maka kewenangan juga ada pihak Pemda. Itu menurut saya," tukasnya.
(tau/nvl)