Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman hampir pasti menjalankan pemerintahan tunggal tanpa wakil gubernur (wagub). Pengamat pemerintahan Unversitas Hasanuddin (Unhas) Andi Lukman Irwan menilai Sudirman harus didukung tim yang kompeten agar bisa menuntaskan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
"Dia (Sudirman Sulaiman) harus mampu didukung tim ahli termasuk eselon-eselon (selevel kadis dan asisten) untuk menutupi kekosongan wakil gubernur," ungkap Andi Lukman Irwan, kepada detikSulsel, Minggu (6/3/2022).
Apalagi Andi Sudirman akan menghadapi sejumlah momentum penting kedepan seperti pelaksaan pemilu dan pilkada serentak, kemudian mesti mengawal proyek strategis nasional PSN), pemulihan ekonomi pasca pandemi. Dan termasuk untuk mewujudkan target-target RPJMD yang menjadi ukuran keberhasilan dalam menjalankan pemerintahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, makanya itu tadi dia butuh orang membantu dia yang paham soal pemerintahan agar kebijakannya tepat dan terarah," tegasnya.
Sekretaris Departemen Ilmu Pemerintahan Unhas ini menguraikan, kalau tidak ada wakil gubernur, maka tugas tim ahli dan level eselon tinggi yang mengisi. Mereka yang yang membantu merumuskan dan memberikan gambaran bagaimana program strategis dalam mencapai target-target pemerintahan.
"Tim ahli dan katakanlah kadis-kadis serta OPD harus yang paham tupoksi masing-masing dan bekerja membantu Pak Andi Sudirman kedepan. Dan tentunya komitmen dalam menjalankan arah dan kebijakan dari beliau," urainya.
Apalagi Andi Sudirman tidak punya latar belakang pemerintahan karena justru berasal dari swasta. Sehingga alternatifnya, level birokrasi terutama kelompok jabatan eselon harus membantu dengan penuh komitmen dan integritas untuk menjalankan arah kebijakan Gubernur sesuai RPJMD.
"Tim-tim ini harus membantu Andi Sudirman untuk mencapai indikator-indikator di RPJMD. Tim ini harus menjadi mitra diskusi. Terutama OPD-OPD mesti bergerak cepat memenuhi target-target atau tuntutan sesuai RPJMD," tukasnya.
Ketua Komisi A DPRD Sulsel, Selle KS Dalle menuturkan Andi Sudirman Sulaiman (ASS) sudah dipastikan akan menjadi gubernur definitif tanpa wakil gubernur (Wagub). Lantaran hingga batas 5 Maret untuk pengisian posisi wagub, Andi Sudirman tak kunjung dilantik menjadi gubernur definitif.
"Ini sejarah kelam untuk Sulsel. Lewat sudah momentumnya," ungkap Ketua Komisi A DPRD Sulsel, Selle KS Dalle kepada detikSulsel, Minggu (6/3).
Selle menambahkan sesuai aturan pengisian jabatan Wagub Sulsel yang kosong batasnya sampai 5 Maret. Seandainya ada pelantikan dilakukan kemarin, masih ada ruang untuk segera memproses pengisian jabatan wagub. DPRD bisa segera membentuk pansus.
"Namun ini sudah dipastikan tak ada wakil. Artinya ya seluruh struktur Pemprov harus bekerja keras," bebernya.
Legislator Demokrat ini menambahkan apapun kondisi saat ini, DPRD akan tetap mengawal secara penuh pemerintahan. Menurutnya, roda pemerintahan harus didukung untuk tetap berjalan maksimal meski tidak ada posisi wagub.
"Saya percaya semua fraksi akan mengawal dengan baik. Tantangan Andi Sudirman sebagai gubernur tanpa wakil tidak ringan," jelasnya.
Namun dia menilai ada harapan pada figur Andi Sudirman bila melihat dari segi usia yang masih muda. Biasanya, anak muda akan cepat mengambil keputusan.
"Lebih taktis. Jangan terlalu banyak pertimbangan. Jiwa mudanya ini yang mudah-mudahan bisa membawa harapan," bebernya.
(tau/nvl)