Jusuf Kalla (JK) resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai Ketua Umum (Ketum) Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (Unhas) selama 25 tahun. JK kini ingin posisinya digantikan generasi muda.
Masa jabatan JK berakhir setelah ditetapkan sebagai demisioner dalam musyawarah besar (Mubes) IKA Unhas yang berlangsung di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar, Jumat (4/3) kemarin.
Melalui mubes itu, JK menegaskan diri tidak akan ikut lagi dalam kontestasi pemilihan ketum kali ini. Jabatan yang ia pegang selama 25 tahun itu diharapkan berlanjut untuk generasi alumni Unhas lain yang jauh lebih muda darinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi dikatakan JK tahun ini ia sudah berumur 80 tahun. Umur yang tidak muda lagi itu diakui JK sebenarnya sudah terlambat untuk memberikan tongkat estafet kepemimpinan. Namun selama ini ia terus diminta untuk kembali menakhodai IKA Unhas.
"Sekarang saya menolak untuk ikut lagi dalam pemilihan ketua umum IKA. Serahkan teman-teman yang lebih muda, lebih mampu," tegas dia, dalam sambutannya di Mubes IKA Unhas itu.
Ke depan, JK mendorong selalu ada pemimpin-pemimpin baru di IKA Unhas. Sehingga nantinya bisa membawa organisasi ke arah yang lebih baik, disamping menjalin kerja sama dengan almamater.
"Sekali lagi tugas IKA alumni meningkatkan kerja sama antara alumni dan universitas. Alumni yang mempunyai kemampuan, agar membantu universitas," kata JK.
Wakil Presiden RI Periode 2004-2009 dan 2014-2019 itu kemudian menyatakan undur diri dari amanah yang dipegangnya selama 25 tahun. Dia mengapresiasi seluruh pengurus dan alumni yang telah memberikan dukungan membangun organisasi.
"Terima kasih selama dukungan dan kerja sama kurang lebih 25 tahun memimpin ini (IKA Unhas)," pungkas JK.
JK Minta Maaf Acara Tak Lagi di Istana Wapres
Dalam momentum itu, JK juga meminta maaf karena sudah tidak bisa lagi menggelar kegiatan IKA Unhas seperti biasanya. Sebelumnya, rutin digelar halalbihalal di Isntana Wapres saat ia masih menjabat.
"Minta maaf kalau berikutnya tidak seperti itu lagi. Harus ada acara lain untuk membangkitkan semangat daripada teman-teman semuanya," kata JK juga dalam sambutannya.
JK lantas berharap ke depan Unhas bisa terus berkembang karena peran alumninya. Hal ini pula yang menurutnya jadi bekal kriteria Ketua IKA Unhas berikutnya.
"Di samping kriteria-kriteria yang diberikan pimpinan, juga sangat ditentukan oleh kemampuan para alumninya yang dihasilkan. Tanpa membuat peran alumninya, sebaik apa pun prestasi itu tidak menjadi ukuran atau kebanggaan," urai dia.
Selain itu, JK turut berpesan agar Unhas mengedepankan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). JK enggan bila Unhas menjadi museum pendidikan yang bangga dengan keberhasilan masa lalu.
"Saya pernah katakan selalu, kita membanggakan Pinisi, tapi pada saat orang (di negara lain sudah) memakai satelit sebagai bagian kehidupannya. (Sementara) kita masih terus-terus (bangga akan masa lalu) bahwa kita dulu punya Pinisi," terang JK.
JK Resmi Demisioner Setelah LPJ Diterima
JK dinyatakan sudah resmi dinyatakan demisioner setelah presidium sidang membacakan surat keputusan (SK) penetapan. SK itu bernomor 5/Mubes IKA Unhas/III/2022 tentang Demisioner Kepengurusan IKA Unhas Periode 2017-2021.
"Menimbang, mengingat, memerhatikan, memutuskan, menetapkan, menyatakan, Pengurus Pusat IKA Unhas Periode 2017-2021 dinyatakan demisioner," ucap Ketua Presidium Sidang Mubes IKA Unhas, Hendra Noor Saleh, saat membacakan SK, Jumat (4/3).
Usai membacakan SK, seluruh presidium sidang kemudian bertanda tangan. Selain Hendra Noor Saleh, ada Husain Abdullah, Ilham Paulangi, Rahmat Haris, Yagkin Padjalangi, Rahman Pina, dan Irfan AB.
JK sebelumnya menyerahkan LPJ Pengurus Pusat IKA Unhas kepada Sekjennya, Husain Abdullah untuk dibacakan. Dalam proses pembacaan LPJ itu JK turut mengikuti prosesnya hingga selesai.
"Diterima (LPJ Pengurus Pusat IKA Unhas)," sorak peserta mubes, usai pembacaan LPJ.
(asm/hmw)