Jusuf Kalla (JK) mengkritisi jiwa entrepreneurship pengusaha Bugis-Makassar di masa kini yang dinilai mulai kendor saat hadir di Mubes IKA Unhas. Investasi dari pengusaha Sulsel yang masuk ke daerah sendiri, justru kalah dari investor luar.
Ketua IKA Unhas, Jusuf Kalla menilai jiwa kewirausahaan pengusaha Bugis-Makassar tahun 60-an sangat kuat. Bahkan menguasai seluruh sektor ekonomi.
"Sekarang ini sudah sangat menurun dibanding masa lalu," papar JK saat hadir di musyawarah besar Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (Mubes IKA Unhas), Jumat (4/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut JK, entrepreneurship menjadi tantangan terberat yang dihadapi di negeri ini. Seluruh sektor ekonomi dikuasai pengembang (developer) atau investor dari luar Sulsel.
"Kalau berbicara tentang lahan, hampir semua lahan dikuasai oleh para developer dari Jakarta," papar dia.
JK berharap kebijakan kepala daerah juga tidak memprioritaskan kepentingan investor. Pasalnya hal ini bisa membuat iklim bisnis dan perekonomian terganggu.
"Sehingga menjadikannya situasi yang kita (alami) ini menjadi terkendala, menjadi terkuasai oleh investor-investor itu. Ini semua dari akibat pilkada yang mahal ongkosnya," beber dia.
Makanya JK menekankan agar kepala daerah di Sulsel, baik gubernur, bupati, wali kota agar tidak membuat kebijakan atas pengaruh investor. Kebijakan harus mendahulukan kepentingan nasional dan daerah, bukan karena persekongkolan pengusaha.
"Seperti apa saya katakan tadi bahwa sumber daya alam ini diberi kesempatan kepada pengusaha-pengusaha daerah sendiri untuk menjalankannya. Karena apabila tidak, kita hanya menjadi dari pada pekerja-pekerja orang yang datang (dari luar Sulsel)," tegasnya.
Wapres Indonesia Periode 2004-2009 dan 2014-2019 ini menuturkan tidak melarang adanya investor masuk di Sulsel. Mengingat pembangunan ekonomi juga ditopang dari investasi.
"Bukan berarti tidak boleh, karena ini sebuah bangsa yang besar. Namun ada dimana pun di dunia ini, ada prioritas kepada bangsanya (sendiri), baru orang luar," tegas JK.
(sar/nvl)