Viral di media sosial sejumlah emak-emak di Kota Kendari menggeruduk Kantor Wilayah (Kanwil) Perum Bulog Sulawesi Tenggara (Sultra). Mereka protes lantaran tidak kebagian stok minyak goreng pada program pasar murah.
"Kita sudah menunggu dari pagi tapi tidak dilayani," kata salah satu warga seperti dalam penggalan video yang beredar pada Jumat (4/3/2022).
Pasar murah yang dikerjasamakan dengan Disperindag Sultra itu dilaksanakan di halaman kantor Perum Bulog digelar Kamis-Sabtu, 3-5 Maret 2022. Tetapi di hari kedua, stok minyak goreng sudah habis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Infonya dari hari Kamis sampai Sabtu (pasar murah minyak goreng)," paparnya.
Warga yang kesal menunggu tanpa pemberitahuan dari penyelenggara, pun meluapkan kekesalannya. Mereka merasa diabaikan dan tidak diinformasikan bahwa persediaan minyak goreng sudah habis.
"Sudah diumumkan, begitu baru hari ini tidak ada bahasa (kalau stoknya tidak ada). Kita menunggu bodo' kasihan dari pagi " ujar dia.
"Kita ini datang dari jauh-jauh kasihan, kenapa dari pagi kita menunggu (tidak dilayani). Apa kita dapat, nihil," tegas emak-emak dalam video tersebut.
Tanggapan Bulog Sultra
Humas Kanwil Perum Bulog Sultra, Deni tak menampik adanya aksi protes warga di kantornya. Namun dia menegaskan pihaknya sudah menyediakan stok minyak goreng melalui pasar murah ini.
"Pagi tadi kami sudah buka dan salurkan minyak goreng kurang lebih 700 orang dilayani sekitar 1.500 pcs sudah habis, tapi suasananya sudah tidak terkendali, juga prokes (sudah terabaikan)," katanya saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Jumat (4/3).
Warga yang telanjur emosi dan berkerumun dinilai tidak taat prokes. Pihaknya pun langsung berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk menutup sementara pasar murah minyak goreng.
"Emak-emak tadi protes karena tidak kebagian. Kami juga disorot nanti kalau tidak taat prokes," sebut dia.
"Jadi sementara kita hentikan pasar murahnya sambil menunggu mekanisme pasar murah yang baru," tambah Deni.
(sar/hmw)