Cerita Miris Siswa-Guru SD di Torut Bertaruh Nyawa Gegara Jembatan Reyot

Cerita Miris Siswa-Guru SD di Torut Bertaruh Nyawa Gegara Jembatan Reyot

M Riyas - detikSulsel
Rabu, 02 Mar 2022 21:48 WIB
Siswa SD di Toraja Utara, Sulsel harus bertaruh nyawa ke sekolah gegara jembatan reyot (detiksulsel/M Riyas)
Foto: Siswa SD di Toraja Utara, Sulsel harus 'bertaruh nyawa' ke sekolah gegara jembatan reyot (detiksulsel/M Riyas)
Toraja Utara -

Aksi sejumlah siswa SDN 6 Balusu menerobos arus sungai demi berangkat sekolah di Kabupaten Toraja Utara (Torut), Sulawesi Selatan (Sulsel) menyita perhatian. Para siswa mengatakan mereka terpaksa bertaruh nyawa karena jembatan akses penyeberangan sudah reyot.

"Menyeberang sungai karena jembatan rusak, takut lewat di atas, kalau banjir tidak ke sekolah," kata Agnes Siapadandi, salah satu siswa kelas 5 SD Negeri 6 Balusu kepada detiksulsel, Rabu (2/3/2022).

Jembatan yang sudah reyot itu diketahui sudah hampir setahun rusak. Namun warga tetap melewati jembatan itu dengan menyanggah jembatan beberapa bilah bambu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Yuliana Patalle, salah satu Guru di SD Negeri 6 balusu, mengatakan dirinya bersama beberapa guru lainnya juga tidak lagi berani melewati jembatan dengan kondisi miring. Alhasil mereka bersama siswa terpaksa ikut menyeberangi sungai saat menuju ke sekolah.

"Sudah hampir satu tahun keadaannya seperti ini, tidak ada akses lain, jadi tiap hari kalau tidak melalui jembatan, siswa, guru ataupun warga yang lain melewati sungai," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Siswa SD di Toraja Utara, Sulsel harus 'bertaruh nyawa' ke sekolah gegara jembatan reyot (detiksulsel/M Riyas)Foto: Siswa SD di Toraja Utara, Sulsel harus 'bertaruh nyawa' ke sekolah gegara jembatan reyot (detiksulsel/M Riyas)

Yuliana mengatakan jika sungai Balusu mengalami banjir, pihak sekolah terpaksa meliburkan siswa agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Setiap Banjir tiba, Sekolah terpaksa diliburkan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," tutupnya

Kini, para siswa dan guru dan masyarakat setempat berharap pemerintah Toraja Utara bisa memberi perhatian khusus, karena jalur tersebut merupakan jalur satunya-satunya untuk menuju ke sekolah dan jalan lintas untuk menuju ke kota Kabupaten.

Camat Setempat Buka Suara

Sebelumnya, Camat Balusu Leo sudah sempat menjelaskan bahwa pihaknya telah merencanakan perbaikan jembatan tersebut dalam kegiatan musrembang Kecamatan Balusu.

"Sudah masuk dalam perencanaan tapi belum ada dananya." ucap kepada detiksulsel, Rabu (2/3/2022).

Dia mengatakan sampai saat ini belum ada anggaran dari dinas PUPR untuk merehabilitasi jembatan tersebut. "Tidak bisa mau dipaksakan karena tidak ada dananya, saya lihat dari PUPR tapi tidak ada." ungkapnya

Sementara itu, Humas Pemkab Toraja Utara Yahya menjawab singkat saat dimintai konfirmasi. "Itu mungkin sudah diusulkan di musrembang." katanya.




(hmw/hmw)

Hide Ads