Dia menuturkan desain angka pada logo yang dituding mirip tersebut sudah ia buat jauh-jauh hari, bahkan beberapa tahun lalu. Sehingga ketika terjadi kemiripan, hal itu menurutnya tidak bisa langsung dikatakan sebagai plagiasi.
"Kebetulan saja mirip di angka 69, dan angka memang pasti ada kecenderungan mirip," ucap dia saat dikonfirmasi detikSulsel, Senin (28/2).
Menurutnya, setiap orang yang mendesain logo tentu akan membuatnya seunik mungkin. Apalagi untuk desain logo yang bukan diperuntukkan untuk angka tahunan.
"Contohnya logo visit atau logo yang mau dipakai dalam waktu lama," jelasnya.
Sementara logo HUT Bone ke-692 yang ia buat punya arti filosofis. Untuk bentuk lipatan dan gulungan angka 692 representasi tangan bergandengan 'Siatting Limang' yang melambangkan semangat persatuan dan kerja sama di tengah wabah COVID-19.
Kemudian untuk ulir dari Songkok To Bone bermakna mempererat tali persaudaraan dan semangat gotong royong warga Bone.
"Tulisan Bone diambil dari penggalan-penggalan aksara lontara yang melambangkan bahwa salah satu peradaban yang diakui dunia adalah memiliki aksara sendiri," bebernya.
Profesor Filologi Unhas Nilai Logo HUT ke-692 Bone Tidak Kreatif
Guru Besar Filologi Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Nurhayati Rahman menilai kemiripan logo tersebut karena desainer tidak kreatif. Kemiripan dengan logo HUT Gowa ke-699 menurutnya sangat nampak.
"Memang logonya sangat mirip, ini tidak ada kaitannya dengan huruf lontara. Ini murni kreativitas, Gowa lebih dulu. Kok, tidak kreatif sekali sih itu desainernya," katanya kepada detikSulsel, Selasa (1/3/2022).
Dia menyebut kemiripan logo itu tidak bisa dikaitkan dengan aksara lontara, sebab tidak ada huruf lontara yang bentuknya seperti itu. Logo itu hanya kreasi desainer, meski inspirasinya dari huruf lontara.
"Mungkin jurinya kurang referensi soal logo Gowa. Angka 69-nya memang sama. Jangan sampai orang Bugis dianggap lagi pencuri, pengkhianat," papar Ketua Panitia Seminar Internasional I La Galigo pada 2003 ini.
Pemkab Gowa Sayangkan Kemiripan Logo
Pemkab Gowa juga merespons kemiripan logo HUT Bone ke-692 dengan logo HUT Gowa ke-699 tersebut. Kemiripan itu dinilai tidak kreatif sehingga sangat disayangkan.
"Kalau saya lihat memang iya cenderung ada kemiripan. Cuma di angka duanya ji. Kalau kami kan 699, terus yang mirip itu angka 6 dengan 9," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Gowa, Andi Tenri Tahri saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Selasa (1/3/2022).
Tenri menyayangkan kemiripan logo tersebut karena Pemkab Gowa sudah lebih dahulu menggunakannya pada 2019 lalu. Namun tiba-tiba setelah 3 tahun berlalu, ada logo yang menyerupai HUT ke-699 Kabupaten Gowa.
"Kalau saya sih miris ji pemenang tidak kreatif," ucapnya.
"Jangan mi terlalu jauh mempermasalahkan, hanya menyayangkan. Kita (pemenang) mendapatkan sayembara, tapi bukan hasil pribadi yang orisinil," kata dia.Kendati begitu, Tenri mengaku tidak ingin membuat polemik kemiripan logo ini menjadi panjang. Namun dia tetap menyayangkan pembuat logo dan Pemkab Gowa yang kurang teliti.
(asm/nvl)