RS Samarinda Ungkap Alasan Pulangkan Siswa SMK Ditimpa Tiang Bendera

Kaltim

RS Samarinda Ungkap Alasan Pulangkan Siswa SMK Ditimpa Tiang Bendera

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Minggu, 27 Feb 2022 23:17 WIB
Siswi SMK Vierly Zikriya yang tertimpa tiang bendera saat menjalani perawatan di RS.
Foto: Siswi SMK Vierly Zikriya yang tertimpa tiang bendera saat menjalani perawatan di RS.
Samarinda - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengungkap alasan siswa SMK Vierly Zikriya (19) dipulangkan lebih cepat usai menjalani rawat inap. Pasien itu diketahui sudah menjalani operasi gegara tengkorak kepalanya retak usai tertimpa tiang bendera sekolahnya.

"Pasien ini sudah lama (dirawat), dia juga sudah opname di rumah sakit lama, dan sudah dua kali dilakukan operasi. Kemarin di pulangkan karena kondisi sudah stabil," jelas Direktur RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, David Hariadi Masjhoer saat dihubungi, Minggu (27/2/2022).

"Saya bingung juga kenapa kemarin dibawa lagi ke rumah sakit, harusnya Minggu depan datang untuk kontrol nggak perlu rawat inap," sambung dia.

David menjelaskan kondisi Vierly memang belum sepenuhnya stabil. Namun kondisi pasien dinilai mengalami kemajuan pasca-operasi. Atas dasar itu pihak RS menganggap tidak perlu lagi dirawat inap.

"Memang harus perawatan khusus, karena mengalami kelumpuhan, gak bisa makan sendiri, nafas pun masih melalui lubang di leher," ungkap David.

"Dengan kondisi itu gak perlu perawatan lama-lama di rumah sakit, oleh dokter pihak keluarga juga sudah dijelaskan. Yang bersangkutan juga gak butuh oksigen," tambahnya

Selain itu pihak RS mengkhawatirkan Vierly berpotensi tertular COVID-19. Makanya pasien tidak direkomendasikan dirawat inap hingga sempat dipulangkan dari RS.

"Kenapa nggak di rawat inap, dikhawatirkan tertular COVID-19, karena saat ini sedang tinggi-tingginya," ujar David.

Dihubungi terpisah, Sudirman selaku Koordinator Advokasi TRCPPA Kaltim menyarankan, Vierly mendapat rawat inap atas kondisinya. Namun sesampainya di rumah sakit, Vierly sempat di periksa tapi di sarankan pulang untuk menjalani rawat jalan.

"Betul, sempat dibawa ke rumah sakit, cuman saya kebetulan gak ikut. Jadi dari keluarga langsung ke sana, dari rumah sakit katanya gak perlu di rawat inap," kata Sudirman.

"Sebenarnya dari keluarga berharap Vierly dirawat di rumah sakit, tapi karena arahan dokter dan mereka juga orang awam nggak bisa memaksakan kehendak," imbuhnya.

Berbeda dengan keterangan rumah sakit, Sudirman menganggap kondisi Vierly saat ini sangat bergantung pada oksigen. Pihak keluarga pun harus menyiapkan 5 tabung oksigen untuk Vierly.

"Adik kita ini memang masih bergantung sama oksigen, jadi dari keluarga di rumah menyiapkan 5 tabung oksigen untuk membantu bernapas," terangnya.

TRCPPA Kaltim pun sampai saat ini terus memantau kondisi Vierly. Pihaknya berupaya agar pihak keluarga tetap mendapatkan pelayanan kesehatan atas insiden kecelakaan saat di sekolah.

"Kita terus berkomunikasi ke keluarga, apa pun bentuk keperluan korban harus disampaikan ke sekolah, dan saya minta pihak sekolah bertanggung jawab atas segala kebutuhan korban," pungkasnya.

Sebelumnya siswi SMK bernama Vierly Zikriya (19) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami insiden tragis usai tertimpa tiang bendera. Tengkorak kepala korban sampai pecah dibuatnya.

"Kondisi tak sadarkan diri, saat kejadian kepalanya penuh luka dan langsung dibawa ke rumah sakit," ucap Meliati, keluarga korban saat dimintai konfirmasi, Sabtu (26/2).

Peristiwa tragis itu dialami korban pada Kamis (3/2). Korban yang duduk di kelas XII itu awalnya membantu perbaikan tiang bendera bersama guru dan beberapa rekan-rekannya di halaman sekolah.


(sar/nvl)

Hide Ads