Universitas Negeri Makassar (UNM) menghentikan sementara seluruh aktivitas di kampus akibat laju penyebaran COVID-19 yang meningkat di Makassar dan berimbas ke lingkungan kampus. Lockdown berlangsung selama 5 hari dan kebijakannya ini mulai berlaku esok hari.
"Pelaksanaan lockdown terhitung mulai 28 Februari 2022 hingga 04 Maret 2022. Selama masa tersebut, semua dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa UNM dihimbau untuk tidak datang ke kampus," tulis Rektor UNM Prof Husain Syam dalam poin pertama surat edarannya yang dikutip detikSulsel, Minggu (27/2/2022)
Seluruh kegiatan akademik dan kemahasiswaan termasuk pengurusan persuratan kegiatan akademik dan kemahasiwaan dilaksanakan secara daring. Namun wakil rektor, pimpinan fakultas/pascasarjana, ketua lembaga dan kepala biro tetap melakukan monitoring produktivitas/kinerja tenaga pendidik, tenaga kependidikan, cleaning service dan security sehingga target kerja tercapai dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi tenaga kependidikan tetap menyelesaikan tugas sehari-hari di rumah (work from home), dengan harus memperhatikan sasaran dan target kerja tercapai dengan baik. Pengaturan kerja harus dilakukan masing-masing Kabiro, Kabag dan Kasubag, serta wajib melaporkan perkembangan pekerjaan ke pimpinan," sebutnya di poin berikutnya.
Seperti diketahui,kasus positif COVID-19 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali bertambah 573 kasus baru. Laporan harian itu menjadikan kasus aktif Corona naik menjadi 7.358 kasus hari ini.
Laporan itu berdasarkan data Satgas COVID-19 yang diterima pada Minggu (27/2/2022). Tambahan kasus positif baru tersebut sedikit menurun dibanding hari sebelumnya sebanyak 716 kasus.
Dari data Satgas turut dilaporkan penambahan 960 pasien sembuh, di mana pada hari sebelumnya masih angka kesembuhan mencapai 1.055 kasus. Lalu kasus kematian nol kasus pada hari ini, setelah pada hari sebelumnya ada penambahan 1 orang meninggal.
Akumulasi kasus COVID-19 di Makassar hingga saat ini pun kini tembus di angka 61.355 kasus. Di mana 52.957 di antaranya merupakan kasus pasien yang telah sembuh. Sementara angka kematian mencapai 1.040 kasus.
(tau/nvl)