Sorotan 7 Daerah di Sulsel karena Capaian Vaksinasi Lansia Masih Rendah

Sorotan 7 Daerah di Sulsel karena Capaian Vaksinasi Lansia Masih Rendah

Andi Nur Isman - detikSulsel
Sabtu, 26 Feb 2022 12:00 WIB
Posyer
Foto: Ilustrasi vaksinasi COVID. (Edi Wahyono)
Makassar -

Capaian vaksinasi COVID-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah menyasar 5.927.387 atau 83,98 persen masyarakat. Tapi sorotan kemudian tertuju kepada 7 daerah di Sulsel karena capaian vaksinasi kelompok lansia di bawah 60 persen alias masih rendah.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 Sulsel yang diterima Sabtu (26/2/2022), ketujuh daerah tersebut masing-masing Kota Makassar dengan capaian 49,80 % untuk dosis pertama dan 41,63 % dosis kedua. Kemudian ada Kabupaten Sinjai dengan capaian 50,96 % untuk dosis pertama dan 23,71 & dosis kedua.

Selanjutnya ada Kabupaten Bantaeng dengan capaian 51,08 % untuk dosis pertama dan 21,75 % dosis kedua. Kemudian di Kabupaten Barru capaiannya 52,24 % untuk dosis pertama dan 31,41 % dosis kedua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu ada Kabupaten Sidrap dengan capaian 53,08 & untuk dosis pertama dan 41,38 % dosis kedua. Lalu di Kabupaten Bone capiannya 55,30 % untuk dosis pertama dan 35,49 % dosis kedua.

Sedangkan di Kabupaten Pinrang capaiannya masih tersisa sedikit lagi yakni 59,63 % untuk dosis pertama dan 42,96 % dosis kedua.

ADVERTISEMENT

Sementara secara keseluruhan capaian vaksinasi COVID-19 di Sulsel sudah 5.927.387 atau 83,98 % untuk dosis pertama dan 3.960.676 atau 56,12 % dosis kedua. Masih ada selisih 1.966.711 yang belum menerima vaksin dosis kedua di Sulsel.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel Arman Bausat menyampaikan saat ini percepatan vaksinasi masih terus dilakukan. Khususnya di daerah-daerah yang capaiannya dinilai masih perlu digenjot segera.

"Iye, saat ini kita memang masih terus kejar cakupan vaksinasi untuk lansia termasuk ke daerah-daerah. Mereka kelompok rentan terpapar," ungkapnya Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Arman Bausat, Jumat (25/2).

Arman menuturkan vaksin memang tidak 100 persen efektif mencegah seseorang terpapar, namun vaksin masih memberikan manfaat dalam mencegah gejala berat dan kematian. Percepatan vaksinasi harus dilakukan terutama menyasar kelompok rentan seperti lansia.

"Kita minta daerah percepat untuk kelompok lansia. Banyak lansia sebenarnya mau vaksin namun ada yang tertunda karena saat proses skrining tensinya tinggi sehingga tidak lolos. Jadi ditunda karena teman-teman vaksinator juga tidak mau ambil risiko," bebernya.




(asm/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads