Tak ada tokoh asal Sulawesi Selatan (Sulsel) yang muncul dalam rilis survei Litbang Kompas untuk bakal calon presiden (capres) 2024. Bila ingin masuk radar survei dan dilirik partai, tokoh asal Sulsel mesti lebih getol melakukan kerja-kerja politik.
Survei Litbang Kompas ini melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi. Survei digelar 17-30 Januari 2022 dengan metode wawancara tatap muka dengan tingkat kepercayaan 95% dengan margin of error plus minus 2,8%.
Prabowo dan Anies Dominan di Kawasan Timur Indonesia
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara nasional, sesuai hasil rilis survei Litbang Kompas ada tiga besar nama bakal capres yang menjadi preferensi publik. Urutan teratas ada Prabowo Subianto dengan elektabilitas 26,5% kemudian Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo 20,5%. Terakhir, Gubernur DKI, Anies Baswedan dengan elektabilitas 14,2%.
Bahkan untuk potret bakal capres pilihan sesuai gugus wilayah di kawasan timur Indonesia (KTI), tokoh Sulsel juga tak ada satupun yang muncul dalam preferensi publik. Prabowo dan Anies dua nama teratas untuk potret prefensi pilihan di KTI.
Untuk gugus Sulawesi, Prabowo menjadi preferensi mayoritas dengan elektabilitas 32,9%. Urutan kedua, Anies Baswedan 19,0%. Menyusul Ahok dengan elektabilitas 6,3% dan Sandiaga 5,1%. Tak ada nama Ganjar di urutan tiga besar, elektabilitas Ganjar hanya terekam 2,5%
Di Bali, Nusa Tenggara, posisi tiga besar teratas hampir sama dengan preferensi pilihan publik secara nasional. Prabowo urutan teratas dengan elektabilitas 27,7%, Ganjar Pranowo di posisi kedua dengan 16,9% lalu menyusul Anies Baswedan 13,8%.
Kemudian di Maluku, Papua, juga masih tetap Prabowo menjadi pilihan teratas dengan elektabilitas 32,3%. Namun yang mengejutkan Ahok berada di urutan kedua dengan elektabilitas 12,9%. Menyalip Anies Baswedan di posisi berikutnya dengan elektabilitas 9,7% kemudian menyusul Ganjar Pranowo 6,5%.
Evaluasi Pola Sosialisasi
Beberapa tokoh Sulsel yang selama ini cukup getol sosialisasi seperti Andi Amran Sulaiman. Namun belum masuk radar preferensi pilihan publik sesuai rilis survei Litbang Kompas.
Juga ada figur potensial seperti Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan sejumlah tokoh Sulsel yang berkiprah di level nasional. Andi Amran dan Syahrul misalnya sudah punya modal popularitas. Amran pernah menjabat Menteri Pertanian yang kini dijabat Syahrul Yasin Limpo.
"Rilis survei ini menjadi evaluasi bagi tokoh Sulsel untuk melakukan evaluasi, perlu memperbaiki pola-pola sosialisasi selama ini jika mengincar masuk bursa persaingan menuju pilpres 2024," beber pengamat poltik Unhas, Sukri Tamma kepada detikSulsel, Rabu (23//2/2022).
Menurutnya, tokoh-tokoh Sulsel punya peluang dengan isu-isu geopolitik jelang pilpres. Misalnya pasangan Jawa dan non-Jawa. Sehingga mestinya berani menjangkau pemilih yang berada di luar Sulsel. Sehingga basisnya tidak hanya terpusat di Sulsel namun juga di daerah-daerah lain.
"Bisa jadi kerja-kerja politik sudah terbaca di Sulsel namun di wilayah lain perlu diperkuat. Masih perlu kerja keras dan kerja-kerja intensif agar dilirik parpol," jelasnya.
(tau/nvl)