Cuaca Buruk di Baubau, 10 Rumah Hancur-Tanggul Pantai Jebol

Sultra

Cuaca Buruk di Baubau, 10 Rumah Hancur-Tanggul Pantai Jebol

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Rabu, 23 Feb 2022 08:01 WIB
Ombak dan angin kencang menghantam Pasar Wameo di bibir Pantai Kota Baubau, Sultra. (dok. Istimewa)
Foto: Ombak dan angin kencang menghantam Pasar Wameo di bibir Pantai Kota Baubau, Sultra. (dok. Istimewa)
Baubau -

Cuaca di Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) sedang tidak bersahabat dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya 10 rumah makan milik warga rusak dan tanggul Pantai Kamali jebol diterjang gelombang tinggi.

"10 rumah makan dihantam ombak kondisi hancur dan rusak berat. Pantai Kamali tanggulnya jebol," ungkap Kepala Pelaksana Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau La Ode Muslimin Hibali melalui keterangan resminya, Selasa (23/2/2022) malam.

BPBD memetakan dampak cuaca buruk akibat gelombang tinggi dan angin kencang ini terjadi di 2 wilayah, yaitu Kelurahan Wameo dan Wale.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi pemicu (gelombang dan angin kencang) karena hujan lebat disertai angin kencang," kata Muslimin.

Muslimin mengungkapkan cuaca buruk menghantam Kota Baubau pada Senin (21/2) sekira pukul 12.30 Wita. Akibat kejadian itu, pihaknya merekomendasikan Pemkot Baubau agar segera melakukan rehabilitasi unsur-unsur berdampak.

ADVERTISEMENT

"Kebutuhan mendesak saat ini perbaikan tanggul pantai Kamali dan relokasi rumah makan di Pasar Wameo. Untuk korban jiwa nihil," paparnya.

Merujuk laporan Stasiun Meteorologi Betoambari Baubau, hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi disebabkan adanya awan Cumulonimbus (CB). Dalam laporan itu, angin kencang mencapai 20 knot sudah teridentifikasi sejak Minggu (20/2).

"Masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrem. Bagi pengguna transportasi darat dan laut agar selalu memperhatikan tanda-tanda cuaca buruk untuk menunda perjalanannya," papar Muslimin.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem di Kota Kendari dan sejumlah daerah lainnya di Sultra masih akan terjadi hingga akhir Februari mendatang. Warga diminta untuk tidak liburan ke pantai, sedangkan nelayan diimbau untuk tidak pergi melaut.

"Diprakirakan sampai akhir bulan angin dan gelombang masih tinggi. Tinggi gelombang bisa mencapai 4 meter terutama di perairan Wakatobi, sedang tidak baik melaut," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Kendari, Sugeng Widarko saat dihubungi detikSulsel, Sabtu (22/2).

Sedangkan tinggi gelombang berkisaran 2,5 meter hingga 4 meter. BMKG memprediksi wilayah selatan masih akan berpotensi dilanda cuaca ekstrem hingga akhir Februari ini.

"Daerah selatan itu wilayah kepulauan seperti Muna, Buton, Baubau, sampai Wakatobi. Itu potensi gelombang tinggi, bahkan di Wakatobi gelombang mencapai 4 meter," paparnya.




(asm/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads