Massa truk over kapasitas alias truk Odol menggeruduk kantor DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) hari ini. Para sopir mendesak DPRD Sultra menunda penertiban truk-truk odol sementara waktu.
Pantauan detiksulsel, Kamis (17/2/2022), para sopir membawa tak kurang dari 200 armada truk ke lokasi demo di Jalan H. Abdul Silondae, Kendari, Sultra. Akibatnya aparat kepolisian terpaksa melakukan rekayasa lalu lintas karena ratusan truk menutup beberapa ruas dan perepatan jalan.
"Kami meminta kepada dewan agar Polisi, Dinas Perhubungan dan pihak terkait harus menunda kebijakan terkait penertiban truk Odol," kata Koordinator Sopir Truk Sultra, Khairul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khairul mengatakan, mata pencarian mereka selama ini terganggu dengan adanya penertiban itu. Dia juga menilai aparat penegak hukum hanya melihat dari sisi penegakan hukum semata, sehingga ratusan sopir terpaksa kehilangan mata pencariannya.
"Aparat penegak hukum tidak melihat dan memahami kondisi dan perkembangan daerah, sehingga terjadi muatan yang over kapasitas," tutur Khairul.
Pada beberapa kejadian, kata Khairul, aparat gabungan tega memotong tinggi bak truk saat operasi petugas. Pemotongan itu dirasa sangat merugikan para sopir dan pemilik truk.
"Kalau ketemu dari Dinas Perhubungan bak lewat dari satu meter langsung digergaji. Harga bak bekas saja Rp 5 juta 1 biji, artinya kalau dilihat dan digergaji, ini sangat ironi," katanya.
Masih pantauan detiksulsel, Ketua Komisi III DPRD Sultra Suwandi Andi turun tangan melakukan audiensi dengan para sopir truk. Dia lantas berjanji akan melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan pihak-pihak terkait guna menyampaikan aspirasi para sopir truk.
"Pekan depan kami akan undang pihak-pihak terkait untuk RDP dan menyampaikan aspirasi teman-teman," tuturnya.
(hmw/nvl)