Yanti dan ayahnya, Cahya, ditangkap setelah memutilasi ibu dan anaknya. Mereka berpura-pura mengalami gangguan jiwa untuk menutupi kejahatan sadis ini.
Sejumlah wali murid mengeluh anaknya susah masuk ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Pekanbaru. Keluhan itu sudah banyak diterima DPRD.