Ekspor Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Oktober 2024 turun 56,95% menjadi US$ 105,10 juta, dipicu penurunan produksi tambang. Impor naik 97% ke US$ 30,18 juta.
Perum Bulog Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) mengeklaim kenaikan harga beras di pasaran tidak akan mengganggu ketersediaan stok beras di gudang Bulog.
AS kenakan tarif 19% untuk produk Indonesia, sementara ekspor AS dibebaskan dari bea masuk. RI sepakat membeli energi, hasil pertanian, dan 50 pesawat Boeing.