Pada Agustus 1945 uang yang beredar adalah campuran dari mata uang Jepang, Belanda, dan bahkan beberapa mata uang lokal yang dicetak oleh pejuang di daerah.
Aliansi Mahasiswa UGM berkemah di depan Balairung, bertemu Rektor Ova Emilia. Diskusi berujung ricuh karena ketidakpuasan atas jawaban tuntutan mereka.
Sepekan berkemah di depan Balairung atau gedung Rektorat UGM, Aliansi Mahasiswa akhirnya ditemui langsung oleh Rektor. Diskusi berlangsung alot, berujung ricuh.