Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa orang yang pernah terinfeksi COVID-19 berisiko tinggi mengalami serangan jantung dan stroke. Berikut penjelasannya.
Penelitian menemukan protein lonjakan SARS-CoV-2 bertahan di otak hingga empat tahun setelah infeksi, memicu peradangan dan risiko penyakit neurodegeneratif.
Penelitian menunjukkan pasien COVID-19 parah mengalami perubahan otak setara penuaan 20 tahun, dengan dampak kognitif yang bertahan lama pasca-infeksi.
Kasus dugaan kekerasan seksual dan penganiayaan terhadap remaja asal Bandung, AM, masih diselidiki. Polisi periksa saksi dan RSUD Ibnu Sina untuk klarifikasi.