Keluarga Virendy Marjefy (19), mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tewas saat Diksar Mapala mengungkap ada kejanggalan hasil autopsi.
Kepolisian menyatakan kasus meninggalnya mahasiswa Bangladesh sebagai kasus pembunuhan. Ini menjadi ketakutan bagi mahasiswa internasional di Australia.