Saat mengepel lantai, mungkin kamu terbiasa menggunakan air bersih dan pewangi agar lantai bersih dan wangi. Ternyata air bersih tidak cukup, lho. Suhu dari air tersebut ternyata dapat memberikan hasil yang berbeda saat mengepel.
Seperti yang kita tahu, benda yang kotor pasti banyak debu yang menempel di permukaannya. Belum lagi bakteri dan kuman tak kasat mata yang juga berkembang di sana, sehingga perlu dibersihkan dengan cairan agar sumber penyakit tersebut dapat terangkat.
Maka dari itu, suhu pada air berpengaruh pada kebersihan saat mengepel lantai. Ada dua jenis suhu air, yakni dingin dan panas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, mana yang lebih baik untuk mengepel lantai?
Air Panas vs Air Dingin, Mana yang Lebih Baik?
Mengutip dari Home Viable, Selasa (22/10/2024), penggunaan air panas ternyata lebih efektif membunuh kuman di lantai. Selain itu, air panas juga lebih mudah menghilangkan noda, lemak, dan kotoran yang menempel di lantai dibandingkan mengepel dengan air dingin.
Bahan pembersih lantai juga dapat bekerja lebih efektif jika dicampurkan dengan air panas.
Namun, tidak semua jenis lantai bisa terkena air panas karena sifatnya yang tidak begitu kuat untuk menahan suhu tinggi. Beberapa jenis lantai yang tidak bisa dibersihkan dengan air panas adalah lantai kayu, lantai vinyl, dan lantai yang dilaminasi.
Jenis-jenis lantai seperti ini lebih baik menggunakan air dingin saat mengepel.
Cara mengepelnya pun tidak sembarangan. Jenis lantai dari kayu, lantai vinyl, dan lantai yang dilaminasi cukup rentan terhadap air dan suhu yang lembap. Oleh karena itu, kamu perlu mengeringkan kain pel terlebih dulu agar saat mengepel tidak begitu basah.
Untuk jenis lantai yang mahal seperti marmer, penggunaan air panas sama sekali tidak masalah karena bahannya kuat menerima suhu tinggi.
Jika lantai rumah kamu memakai ubin, keramik dan porselen lebih disarankan memakai air dingin ketika hendak mengepel. Sebab, mengepel dengan air panas justru dapat merusak permukaan keramik.
Tips lain saat mengepel lantai adalah hindari menuangkan cairan pembersih terlalu banyak saat mengepel lantai vinyl. Cairan kimia yang terlalu banyak justru bisa merusak permukaannya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(aqi/dhw)