Rumah kosong adalah tempat tinggal yang tidak lagi ditempati atau ditinggalkan dalam jangka waktu yang lama, bisa sampai bertahun-tahun. Meskipun rumah dibangun dengan fondasi yang kokoh, membiarkan rumah dalam keadaan kosong selama bertahun-tahun ternyata tidak baik lho.
Menurut arsitek Denny Setiawan, rumah yang dibiarkan kosong, tidak terawat, dan tidak berpenghuni dapat berpengaruh pada kualitas properti tersebut. Manusia adalah nyawa dari rumah tersebut. Tanpa adanya manusia, rumah layaknya cangkang tanpa isi.
"Rumah itu harus memiliki jiwa atau memiliki roh. Ketika rumahnya tidak digunakan, barang-barang yang ada di situ entah dia jadi lembap, entah dia juga jadi kering. Jadi prinsipnya segala sesuatu yang tidak digunakan akan menurun kualitasnya," kata Denny kepada detikProperti pada Senin (23/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Struktur fondasi sebenarnya tidak begitu terdampak jika rumah dibiarkan kosong, Rumah tidak akan langsung ambruk apabila pembuatan fondasinya sesuai. Namun, saat rumah tidak ditempati bahkan sampai bertahun-tahun akan berdampak pada tampilan finishing rumah.
"Aspek finishing ini sangat bergantung pada bagaimana perawatan dilakukan pada sebuah rumah. Ketika rumah tidak digunakan, otomatis perawatannya juga tidak berjalan. Ketika perawatannya tidak berjalan sempurna itu akan menjadi menurun kualitasnya," sebutnya.
Finishing di sini adalah bagian rumah terluar yang fungsinya untuk melindungi dan mempercantik rumah. Sebagai contoh cat tembok, cat pada kusen dan jendela, plafon, dan keramik.
Bagian terluar rumah ini mudah sekali rusak. Penyebabnya bisa dari tanaman, hewan, atau perubahan suhu di sekitarnya misalnya terkena panas dan lembap. Menurutnya rumah yang dibiarkan kosong satu tahun lamanya akan menunjukkan tanda-tanda penurunan kualitas. Maka dari itu, sudah seharusnya sebuah rumah itu diisi dan dirawat.
"Sebenarnya tidak ada ukuran kalau rumah mau ditinggal tanpa penghuni itu berapa lama. Tapi memang rata-rata kalau rumah ditinggal lebih dari setahun, ada saja masalahnya," bebernya.
Apabila kondisinya penghuni rumah harus meninggalkan rumah karena dinas dan waktunya tidak sampai satu tahun, Denny menyarankan untuk menggunakan teknologi smart home humidifier.
Sistem ini bisa membantu pemilik memantau rumah dari jauh dengan aplikasi saja. Misalnya untuk menyalakan lampu saat malam hari.
"Ketika lampunya gelap, binatang-binatang yang tidak diundang akan masuk. Itu kadang-kadang bikin rumah kita jadi nggak karuan," ujarnya.
Namun, perlu diperhatikan jika ingin menggunakan teknologi smart home seperti ini, listrik di rumah tersebut harus tetap berfungsi. Kamu harus memastikan sistem listriknya tetap aman meski tidak dipantau 24 jam. Selain itu, kamu juga tetap harus membayar iuran listrik meski tidak tinggal di rumah tersebut.
(aqi/zlf)