Kebakaran terjadi di perumahan padat di Cengkareng, Jakarta Barat. Sebanyak 3 rumah yang letaknya bersebelahan terdampak dari kejadian ini. Menurut Kasiops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakbar, Syarifudin penyebab kebakaran tersebut adalah korsleting listrik pada salah satu rumah yang tengah ditinggal penghuninya.
Melansir dari detikNews, laporan kejadian diterima oleh damkar pada pukul 14.06 WIB. Sebanyak 6 unit mobil dikirimkan ke lokasi, kemudian ada tambahan mobil damkar lagi hingga total 17 unit dengan 85 personel berjibaku memadamkan api hingga pukul 16.27 WIB.
"Pelapor posisi rumahnya berdekatan dengan rumah TKP kebakaran, mendengar suara teriakan dari orang rumah terjadi kebakaran yang apinya sudah membesar, kemudian langsung menghubungi pemadam kebakaran," kata Syarifudin seperti yang dikutip pada Selasa (30/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luas area rumah yang terbakar sekitar 288 meter persegi yang sebelumnya ditempati oleh 3 KK yang terdiri dari 13 jiwa. Total kerugian ditaksir mencapai Rp 864 juta.
"Jumlah Kerugian kurang lebih Rp 864 juta," sebutnya.
Menilik dari kejadian ini, pemicu kebakaran justru bermula dari kerusakan beberapa barang mudah terbakar di dalam rumah. Sebagai contoh kabel listrik, alat elektronik, kompor, gas, dan lainnya. Lantas, bagaimana cara mencegah kebakaran sehingga kejadian seperti itu tidak terulang kembali?
Tips Mencegah Kebakaran di Rumah
Pada 2023 lalu, CEO SobatBangun Taufiq Hidayat, memberikan beberapa tips supaya rumah tidak mudah terbakar, sebagai berikut.
1. Pilih Material yang Tidak Mudah Terbakar
Material di sini adalah bahan bangunan di rumah. Jika kamu membeli rumah siap huni, pilih bangunan yang permanen yang materialnya tidak mudah terbakar. Dinding atau fondasi dari batu bata atau batako yang paling di sarankan.
"Yang tahan api ya bahan-bahan rumahnya kayak temboknya, misalnya dari kayu itu kan gampang terbakar. Tapi kalau dari batu bata atau bata ringan kan bahan itu nggak mudah terbakar," tuturnya kepada detikcom, Sabtu (12/8/2023) lalu.
2. Pasang Instalasi Listrik dengan Bantuan Ahli
Korsleting listrik yang sering menjadi penyebab kebakaran berasal dari kesalahan pada aliran listrik. Maka, saat hendak memasang instalasi listrik sebaiknya dilakukan oleh ahli. Hal ini untuk menghindari adanya korsleting di kemudian hari.
"(Kalau penyebab kebakaran dari korsleting listrik) ya harus dipastikan instalasi listrik aman dan sesuai kapasitas daya listrik yang akan digunakan di rumah itu," ujar Taufiq.
Taufiq juga mengatakan untuk menggunakan kabel sesuai kapasitasnya. Jika daya yang dipakai cukup besar, semakin kompleks jaringan listriknya.
"(Pastikan) kabel itu tidak melebihi kapasitasnya. Biasanya, kabelnya kecil, tapi dicolokin semua itu daya semua, buat kulkas, tv, rice cooker, itu sampai cabang-cabangnya banyak, sehingga kabel itu panas. Ketika panas itu lapisan penutupnya, karetnya itu bisa kebakar. Kalau kebakar, terus bahan-bahan di sekitarnya gampang kebakar, ya sudah rumah itu rawan kebakaran," jelasnya.
3. Siapkan Alat Pemadam Api
Alat pemadam api ringan atau APAR biasa ditemukan di bangunan umum seperti mal, kantor, stasiun, hingga halte. Ternyata APAR juga dibutuhkan di dalam rumah. Alternatif lainnya kamu bisa stok kain bekas dan karung. Saat melihat api, kamu bisa membasahi keduanya lalu melempar ke sumber api.
"Satu lagi, kalau bisa harus tersedia alat-alat pemadam api, APAR atau sedia karung, kain (yang mudah menyerap air untuk memadamkan api) yang sewaktu-waktu terjadi timbul api, dari listrik atau kompor (gas) itu bisa langsung diatasi," pungkasnya.
Mau tahu berapa cicilan rumah impian kamu? Cek simulasi hitungannya di kalkulator KPR.
Nah kalau mau pindah KPR, cek simulasi hitungannya di kalkulator Take Over KPR.
(aqi/abr)