Pada awal pemerintahan, Presiden Joko Widodo membuat program rumah murah agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bisa lebih mudah memiliki hunian. Namun yang terjadi justru banyak rumah murah yang kosong dan terbengkalai, salah satunya yang berada di daerah Cikarang, Jawa Barat.
Terkait hal itu, CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda membeberkan alasan banyak rumah murah dari program besutan Presiden Joko Widodo (Jokowi) banyak yang kosong bahkan tidak terawat. Salah satunya karena akses transportasi umum yang jauh.
Menurut Ali, faktor utama kenapa banyak rumah murah atau rumah subsidi yang kosong karena lokasinya yang jauh dari tempat kerja dan akses transportasi umum. Biasanya, kata Ali, pembeli rumah murah belum sadar kalau rumah yang dibeli itu aksesnya cukup jauh dari akses transportasi umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak proyek rumah subsidi itu yang jauh dan tidak terkonesi dengan transportasi umum. Nah konsumen kan kadang-kadang nggak sadar, karena dia mau beli rumah, tapi ternyata pas sudah jadi (rumahnya) jauh kemana-mana," katanya kepada detikProperti, Jumat (3/5/2024).
Apabila rumah kurang nyaman bagi pemiliknya dan ia lebih memilih untuk tinggal di tempat lain, maka rumah tersebut akan ditinggalkan. Rumah yang lama tak ditinggali akan cepat rusak, cepat tumbuh ilalang, lembap, dan tembok akan retak hingga lama kelamaan akan ambruk.
Rumah yang kosong atau tak berpenghuni lebih berisiko rusak lebih cepat karena faktor sirkulasi udara.
Dikutip dari detikFinance, sirkulasi udara yang tak bagus di dalam rumah mempercepat kerusakan. Saat rumah kosong, kondisi udara lembap.
Kemudian rumah yang kosong atau tidak ditempati, pasti tidak pernah dibersihkan. Hal ini juga memicu kerusakan lebih cepat dibandingkan rumah yang ditempati dan dirawat oleh penghuninya.
Kondisi akan berbeda jika rumah ditempati atau dihuni. Karena, rumah akan terawat. Kondisi sirkulasi udara pun bagus. Rumah juga bersih. Sehingga, tidak mempercepat kerusakan dinding rumah.
Nah, detikters kalau sudah memiliki rumah dan jarang ditempati sebaiknya dijenguk dan dibersihkan minimal satu minggu sekali. Misalnya disapu atau dipel sampai mengelap kaca-kaca dan membuka pintu jendela agar aliran udara lebih baik.
Selain sirkulasi udara dan kebersihan, adanya makhluk hidup lain seperti serangga sejatinya dapat mempercepat kerusakan. Rumah kosong biasanya jadi tempat sarang laba-laba. Atau bisa menjadi sarang hewan pengerat, seperti tikus.
Kemudian, perabotan yang terbuat dari kayu juga bisa alami pelapukan karena udara yang tak bagus. Selain itu, perabotan yang terbuat dari besi juga akan mudah berkarat.
(abr/dna)