Respons Fenomena Anak Muda Ogah Beli Rumah, Bos BTN: Baru Terasa Pas Punya Anak

Respons Fenomena Anak Muda Ogah Beli Rumah, Bos BTN: Baru Terasa Pas Punya Anak

Danica Adhitiawarman - detikProperti
Minggu, 28 Apr 2024 17:00 WIB
Beli rumah
Ilustrasi Pasangan Muda Beli Rumah (Foto: shutterstock)
Jakarta -

Perkara membeli rumah masih menjadi diskusi yang mengundang pro dan kontra, terutama bagi anak muda. Sebagian cenderung memilih menyewa tempat tinggal atau ngontrak dibanding membeli rumah karena berbagai alasan.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan rata-rata kaum milenial menunda membeli rumah karena keterbatasan kemampuan daya beli. Maka, sebenarnya hal yang perlu dipikirkan adalah solusi untuk membuat harga rumah lebih terjangkau.

Menurut Nixon, anak muda yang merasa tidak perlu membeli rumah biasanya masih berstatus lajang. Ia menyebut mereka nantinya akan berpendapat berbeda setelah menikah dan mempunyai anak, sebagaimana pengalamannya dulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada umumnya yang berdebat itu mereka yang masih muda belum menikah. Saya dulu waktu bujangan juga nggak mikirin rumah. Mikirin rumah itu ketika menikah. Itu baru kerasanya setelah punya anak," ujar Nixon kepada detikcom belum lama ini.

Ia menjelaskan orang tua akan menginginkan lingkungan dan situasi hidup yang lebih baik untuk anaknya. Nixon menilai membesarkan anak dengan sehat di rumah sendiri lebih ideal dibandingkan di kontrakan atau kos-kosan yang masih banyak bercampur serta hidup dekat orang lain.

ADVERTISEMENT

"Saya ingin anak saya hidup normal hidup di rumah. Nggak nyampur dengan banyak orang. Kalau kos-kosan kan nyampur. Jadi saya bisa mengedukasi anak saya dari kecil punya halaman, punya tetangga," katanya.

Terlebih lagi, apabila ada mertua atau kerabat yang datang berkunjung. Jika tinggal di kontrakan maka akan menimbulkan kekhawatiran tentang ruang dan kondisi tempat tinggal untuk menjamu para tamu.

"Makanya saya bilang yang men-trigger perumahan itu adalah pernikahan. Nah, tapi banyak yang diskusi debat itu yang belum nikah," imbuhnya.

Selain itu, membeli rumah dirasa lebih rasional karena mengontrak berarti bergantung pada pemilik rumah. Sebagaimana harga rumah semakin mahal, harga kontrakan pun juga bisa meningkat. Apabila sudah tidak mampu membayar, maka akhirnya berisiko diusir oleh pemilik kontrakan.

"Jadi ketergantungan itu juga menyebabkan ketidaknyamanan dan risiko. Jadi kalau kita beli toh. Harga rumah juga akan tetap naik. Jadi kita nggak akan pernah rugi. Angsuran kita sama, harga rumah naik," jelas Nixon.

Oleh karena itu, ia berpendapat agar anak muda segera membeli rumah karena penundaan bukanlah solusi, mengingat harga rumah semakin meningkat tiap tahunnya. Ia menyarankan agar membeli rumah yang sesuai kebutuhan dan kemampuan sesegera mungkin.

Meskipun kepala keluarga harus bekerja lebih keras, menurut Nixon hal ini sepadan. Sebab, lebih penting menumbuhkan anak-anak dengan sehat di rumah sendiri.




(dhw/dna)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads