Musim kemarau hampir tiba. Mungkin kamu bertanya, manakah yang lebih efisien dalam mendinginkan ruangan, AC atau Kipas? Banyak orang yang berpikir bahwa menggunakan kipas lebih efisien dibandingkan AC, dikarenakan penggunaan dayanya yang cukup rendah sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. Namun apakah hal tersebut benar adanya?
Sebelum pertanyaan itu dijawab, alangkah baiknya bila kamu memahami dulu cara kerja AC dan kipas dalam 'mendinginkan' ruangan.
Melansir dari quickelectricity.com dan homeserve.com. Prinsip kerja AC menggunakan cara yang mirip dengan kulkas, yaitu dengan mendinginkan udara yang diserap melalui campuran proses fisika dan kimia, lalu menyebarkannya kembali keluar. Sedangkan kipas hanya menghembuskan angin secara langsung tanpa mendinginkannya terlebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fakta tersebut bisa menyimpulkan bahwa AC bekerja dengan mengubah udara menjadi sejuk, sedangkan kipas bekerja dengan melancarkan sirkulasi udara dalam ruangan dan hanya bisa memberikan sensasi sejuk ketika kamu terkena hembusan anginnya saja.
Dengan ini, kita jadi lebih tahu bahwa kipas akan terasa kurang efektif ketika digunakan pada musim kemarau/panas.
Membandingkan Penggunaan Daya Antara AC dan Kipas
Walaupun AC memiliki daya pendingin yang lebih unggul dibandingkan dengan kipas, apakah efisiensi penggunaan daya AC lebih baik dari kipas juga? Dibawah ini kita akan melakukan penghitungan daya listrik dan biaya operasional antara AC dan kipas dalam penggunaan selama 100 jam.
Penghitungan ini akan dilakukan kepada 4 barang.
- AC tipe lama 1 Β½ pk (1500 Watt)
- AC mini-split high efficiency 1 Β½ pk (750 Watt)
- AC mini-split average efficiency 1 Β½ pk (429 Watt)
- Kipas baling-baling (75 Watt rata-rata kipas kecepatan tinggi)
Bila harga per 1 kWh adalah Rp.1.500 (untuk rumah dengan Kapasitas Daya 1.300 VA).
Jenis Alat Pendingin | Daya | Waktu Penggunaan | Total Penggunaan Daya | Biaya |
AC tipe lama 1 Β½ pk | : 1.500 | 100 Jam | 150 kWh | Rp 225.000 |
AC mini-split high efficiency 1 Β½ pk | : 750 | 100 Jam | 75 kWh | Rp 112,500 |
AC mini-split average efficiency 1 Β½ pk | : 425 | 100 Jam | 42,9 kWh | Rp 64.350 |
Kipas baling baling | : 75 | 100 Jam | 7,5 kWh | Rp 11.250 |
Seperti yang kamu lihat dari tabel di atas, penggunaan kipas 20x jauh lebih murah dibandingkan dengan AC tipe lama dalam waktu penggunaan yang sama. Namun bila dibandingkan dengan AC mini-split high efficiency hanya berbeda 6x lipat saja.
Itulah perbandingan AC dan kipas baik dari efisiensi daya pendinginan, dan efisiensi biaya. Kalau kamu, pilih pakai yang mana untuk mendinginkan rumahmu?
(dna/dna)