Baik kain lap mau kertas tisu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kain lap dan kertas tisu, kamu bisa memilih mana yang lebih baik digunakan untuk menyeka meja dapurmu di rumah.
Melansir Better Homes & Gardens, Jumat (29/12/2023), berikut penjelasan mendalam mengenai kelebihan dan kekurangan kain lap dan kertas tisu.
Kelebihan dan Kekurangan Kertas Tisu
Kertas tisu merupakan pilihan yang umum digunakan oleh banyak orang. Selain mudah didapatkan dan digunakan, penggunaan kertas tisu juga dianggap lebih ekonomis daripada kain lap.
Melansir Better Homes & Gardens, Jumat (29/12/2023), berdasarkan data Sensus AS dan Survei Konsumen Nasional Simmons, sekitar 45,3 juta orang Amerika menggunakan delapan gulung atau lebih kertas tisu setiap bulannya.
Ini menciptakan pengeluaran rata-rata sekitar US$ 11 atau Rp 170.000 per bulan atau US$ 132 atau sekitar Rp 2 juta per tahun hanya untuk kertas tisu, yang sebagian besar berakhir di tempat pembuangan sampah dan sulit untuk didaur ulang.
Namun, ada dampak lingkungan yang perlu diperhitungkan. Kertas tisu berkontribusi pada deforestasi atau penebangan hutan dan sering kali dianggap sebagai limbah terkontaminasi yang sulit untuk didaur ulang.
Kebersihan Kain Lap vs Kertas Tisu
Menurut ahli kebersihan, Dr. Laundry atau Mary Gagliardi dari Clorox, kertas tisu dianggap sebagai opsi yang lebih higienis dibandingkan kain lap.
Kain lap harus dicuci sering setelah penggunaan sehingga membutuhkan lebih banyak air. Selain itu, kain lap bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri. Kain lap juga harus dicuci dengan benar untuk memastikan kebebasan dari kuman sebelum digunakan kembali.
Sebuah studi dari University of Arizona menemukan bahwa setiap kali permukaan meja diseka dengan kain atau handuk, bakteri akan menetap pada kain yang lembab. Kain lap sering menjadi tempat yang ideal bagi kuman untuk berkembang dengan 89% kain lap dapur mengandung bakteri koliform yang berasal dari kotoran hewan berdarah panas dan manusia.
Selain itu, 25% kain lap mengandung bakteri E. coli yang bisa berbahaya. Penggunaan kain lap yang terus-menerus tidak hanya mengandung kuman berbahaya, tetapi juga bisa menyebarkan kuman tersebut ke seluruh dapur, tangan, dan barang-barang lain yang bersentuhan dengannya.
Lantas, Pilih Kain Lap atau Kertas Tisu?
Pilihan antara kain lap dan kertas tisu pada akhirnya tergantung pada nilai apa yang lebih kamu utamakan: dampak lingkungan dan biaya atau risiko bakteri, virus, dan jamur. Jika kamu memilih menggunakan kain lap, ada beberapa tips untuk membersihkan dan menggantinya dengan benar.
Tips Penggunaan dan Perawatan Kain Lap
Jika kamu memilih menggunakan kain lap, penting untuk membersihkan dan menggantinya secara teratur. Bilas dan peras kain lap sepenuhnya setiap kali digunakan dan gantung untuk mengeringkan dan mengurangi pertumbuhan bakteri.
Untuk menjaga keamanan, disarankan untuk mengganti kain lap dan handuk setiap hari jika digunakan untuk menyeka atau membersihkan tangan. Penggunaan pemutih juga direkomendasikan untuk mensterilkan kain lap secara berkala.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing metode, kamu bisa membuat keputusan yang lebih baik dalam menjaga kebersihan dapurmu di rumah.
(zlf/zlf)